TRIBUNSORNG.COM, SORONG - Potensi pariwisata yang besar di Provinsi Papua Barat Daya harus dimaksimalkan namun di satu sisi tetap menjaga kelestarian alam dan budaya tradisional.
Generasi muda penting dipersiapkan agar bisa menjadi sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan berperan dalam menjaga kelestarian tersebut.
Baca juga: Dinas Pariwisata Wacanakan Pulau Yefman Jadi Pintu Masuk Pariwisata Raja Ampat
Baca juga: Anggota Komisi X DPR RI Soroti Harga Avtur Tinggi Picu Tiket Mahal, Pariwisata Raja Ampat Terimbas
Demikian disampaikan Direktur Machaema Foundation Mardiantika Watubun saat membuka Papua Model United Nations (MUN) 2024 di ASTON Sorong Hotel & Conference, Rabu (10/7/2024).
"Kesempatan belajar di Papua MUN sangat berharga, terutama untuk teman-teman yang belum fasih berbahasa Inggris. Kami membuka kesempatan bagi siapa saja untuk belajar dan memahami isu-isu global, meskipun menggunakan bahasa Indonesia,” kata Madiantika.
Baca juga: Bandara DEO Sorong Gerbang Pariwisata, Cece Tarya Sebut 3 Hal dalam Optimalisasi Pelayanan
Baca juga: Pemprov Papua Barat Daya Mulai Fokus Promosi Pariwisata Merata, Dukungan Media Masa Penting
Papua MUN, lanjutnya, bertujuan memperkenalkan isu global kepada pemuda Papua karena juga merupakan bagian dari masyarakat global.
Generasi muda perlu lebih banyak melibatkan diri dalam kegiatan yang bermanfaat, memperluas wawasan, dan memanfaatkan media sosial untuk mencari informasi dan kesempatan baru.
"Penting bagi generasi muda untuk memahami isu-isu lokal dan nasional agar kita bisa menjadi generasi yang siap menghadapi tantangan masa depan," kata Mardiantika.
Pada kesembatan yang sama, Anggota DPRD Kota Sorong Michael Ricky Tanery mengatakan, Kota Sorong sebagai kota jasa bergantung pada potensi pariwisata.
Menurutnya, jumlah penduduk di Ibu Kota Provinsi Papua Barat Daya sekitar 300 ribu jiwa dengan luas 1.100 kilometer persegi, serta terdiri dari 10 distrik dan 41 kelurahan.
"Kota Sorong harus berkembang dengan pariwisata, terutama dengan adanya kabupaten pendamping seperti Raja Ampat," ujar Michael.
Baca juga: Pemkab Raja Ampat Dorong Peningkatan Pariwisata dengan Minimalisir Dampak Negatif
Baca juga: Anggota Komisi X DPR RI Robert Kardinal Dukung Pariwisata dengan Memperkuat Pelaku Ekonomi Kreatif
Oleh karena itu, lanjutnya, melalui Papua MUN diharapkan bisa menghasilkan ide-ide cemerlang dari para delegasi muda.
Dari ide itu masyarakat bisa berbicara tentang apa yang mereka butuhkan dan menciptakan sesuatu yang bermanfaat.
Setelah sesi pembukaan, acara dilanjutkan talks how yang menghadirkan narasumber Direktur Sosial Budaya dan Organisasi Internasional Negara Berkembang Penny Dewi Herasati serta Putri Indonesia Papua Barat Annisa Banafaj Salsabila Dabeduku Thesia.
Baca juga: Lewat Kosabangsa, Unimuda Sorong Bersama UNS Dorong Penerapan Teknologi Pariwisata Rumah Etnik Papua
Baca juga: Jaga Ekosistem Laut, Sekda Raja Ampat: Pariwisata Raja Ampat Bukan Pariwisata Masal
Para pembicara berbagi pengalaman dan pengetahuan tentang isu-isu global dan pentingnya partisipasi pemuda dalam berbagai kegiatan internasional.
Acara juga menampilkan sesi berbagi (sharing session) bersama alumni Papua MUN, yang memberikan inspirasi dan motivasi bagi para peserta untuk lebih aktif dan berkontribusi dalam komunitas mereka masing-masing. (tribunsorong.com/ismail saleh)