Inflasi di Papua Barat Daya

Papua Barat Daya Masuk 10 Besar Angka Inflasi Tertinggi, Ini Langkah Pj Gubernur Mohammad Musaad

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pj Gubernur Papua Barat Daya Mohammad Musa'ad (kanan) didampingi Pj Sekda Jhony Way (kiri).

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Papua Barat Daya masuk 10 besar angka inflasi tertinggi se-Indonesia periode September 2024.

“Biasanya Papua Barat Daya berada di 10 besar terbaik angka  inflasi terkecil,” kata Pj Gubernur Mohammad Musaad usai ikut rapat bersama di Hotel Rylich Panorama, Kota Sorong, Rabu (23/10/2024).

Baca juga: Majelis Hakim PTUN Manado Tolak Gugatan Paslon Joppye-Ibrahim dan MRPBD atas KPU Papua Barat Daya

Dia bilang, kenaikan angka inflasi ini dikarenakan ada beberapa faktor yakni kenaikan harga tiket pesawat.

Selain itu, ada cabai dan bahan-bahan makan, ikan, seperti ikan Tongkol, ikan Tuna, hingga ikan Kembung juga mengalami kenaikan harga. 

Baca juga: KPU Papua Barat Daya Rilis Cara Pindah Memilih pada Pilkada 2024, Cek Syarat Lengkapnya!

Kemudian di Sorong Selatan juga terdapat harga beras yang mengalami sedikit kenaikan.

“Kami (pemprov) akan melakukan kunjungan ke pasar-pasar besok, dan paling penting antisipasi terhadap musibah kebakaran di Pasar Remu, agar nantinya harga-harga komoditas barang di bisa dioptimalkan,” katanya.

Mantan Kepala Bappeda Papua itu menambahkan, selain melakukan peninjauan ke pasar-pasar, pihaknya juga akan melakukan peninjauan ke Bulog dan distributor-distributor utama di Papua Barat Daya. 

“Dalam rangka menekan angka inflasi ini kami juga akan melakukan koordinasi dan sinergitas bersama dengan satgas pangan, sehingga besok kami akan jalan bersama memastikan jangan sampai ada yang memanfaatkan situasi kebakaran ini,” pungkasnya. (tribunsorong.com/taufik nuhuyanan)