TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Program transmigrasi ke Tanah Papua mendapat penolakan dari berbagai pihak.

Baca juga: 4 Senator Papua Barat Daya Siap jadi Jembatan Emas Aspirasi Masyarakat ke Pusat

Anggota DPD RI Dapil Papua Barat Daya Paul Finsen Mayor menegaskan, bahwa aksi penolakan sesuai dengan fakta di masyarakat.

“Kalau ada transmigrasi dari luar, itu sudah pasti tanah adat jutaan hektar akan jadi korban, dan jutaan rumah akan dibangun tapi pembangunan rumah itu bukan untuk orang yang ada di Papua melainkan untuk orang yang dari luar Papua. Sehingga ini tidak bagus,” ujar Paul Finsen Mayor kepada TribunSorong.com, di Kota Sorong, Kamis (14/11/2024).

Baca juga: Hadiri Raker III Klasis GKI Raja Ampat Tengah, Mamberob Rumakiek Sampaikan Pesan Penting Ini

Dia meminta agar pemerintah pusat tidak boleh melakukan program yang bertentangan dengan kepentingan masyarakat.

Menurut Paul Finsen Mayor, justru program transmigrasi lokal yang dicanangkan oleh Menteri Transmigrasi berdampak baik bagi penduduk. 

Baca juga: Pemerintah Pusat Siapkan 10 Lokasi Transmigrasi di Papua, Berikut Daftarnya

Dikarenakan penduduk hanya dipindahkan dari satu kota ke kota lain.

“Saya pikir program yang dilakukan oleh pak Menteri Transmigrasi soal transmigrasi lokal itu bagus, karena hanya perpindahan penduduk saja, jadi orang yang nganggur di Kota Sorong bisa dipindahkan di Raja Ampat di Gag Nikel misalnya sehingga bisa mendapatkan pekerjaan,” ucapnya.

Dia juga mengaku, untuk program makan siang gratis bergizi yang diprogramkan oleh Presiden RI Prabowo Subianto dan wakilnya Gibran Rakabuming Raka bagus bagi masyarakat dan harus terus dilakukan.

“Menurut saya program makan bergizi gratis itu bagus dan harus terus digalakkan, karena itu berdampak langsung pada kesehatan seperti pertumbuhan bagi anak-anak,” pungkas dia. (tribunsorong.com/taufik nuhuyanan)