HUT Pekabaran Injil di Tanah Papua

Perayaan 170 Tahun PI di Papua, GKI Martin Luther Sentani Hadirkan Nuansa Budaya Sumatera dan Jawa

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PEKABARAN INJIL - Suasana ibadah HUT Pekabaran Injil ke-170 di Gereja GKI Martin Luther Sentani, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura berlangsung khidmat, Rabu (5/2/2025). Jemaat menggunakan pakaian adat dari Sumatera dan Jawa tunjukkan keberagaman nuansa budaya dalam HUT PI.

TRIBUNSORONG.COM, SENTANI - Jemaat Gereja Kristen Injili (GKI) Martin Luther Sentani menggelar ibadah syukur dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-170 Pekabaran Injil (PI) di Tanah Papua. 

Perayaan kali ini terasa istimewa dengan hadirnya nuansa budaya dari Sumatera dan Jawa.

Baca juga: HUT Pekabaran Injil ke-170, Berkah bagi Pengemudi Taksi Laut di Manokwari Papua Barat

Ibadah dimulai pada pukul 09.00 WIT, dipimpin oleh Pendeta Josina Wambrauw. 

Suasana ibadah semakin semarak dengan partisipasi jemaat yang mengenakan pakaian adat seperti blangkon, kebaya, dan kain ulos. 

Baca juga: Pj Sekda Maybrat Hadiri HUT Ke-72 Pekabaran Injil di Ibuus, Ajak Jemaat Makin Membangun Iman

Sebagai bentuk penghormatan, panitia juga membagikan kain ulos kepada para orang tua jemaat yang hadir dalam perayaan tersebut.

Dalam khotbahnya, Pendeta Josina Wambrauw mengungkapkan, rasa syukur atas perayaan 170 tahun Pekabaran Injil di Tanah Papua dan mengajak jemaat membebaskan diri dari belenggu kejahatan.

“Kita bersyukur karena oleh kasih Tuhan, kita mengenal Yesus Kristus sebagai juru selamat. Betapa berbahagianya kita menerima Injil di Tanah Papua,” ujarnya.

Tema yang diangkat dalam perayaan HUT PI ke-170 ini adalah ‘Keselamatan Telah Berlangsung Bagi Suku-suku Bangsa di Tanah Papua’ (Roma 11:11). 

Pendeta Josina menjelaskan, bahwa tema ini menegaskan keselamatan bersifat universal bagi semua orang dengan tulus membuka hati dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan juru selamat.

Baca juga: Jemaat GKI Alfa Omega Waisai Klasis Raja Ampat Rayakan Pekabaran Injil, Gelar Karnavan dan Lomba

Ia juga berpesan agar jemaat tetap teguh dalam iman dan tidak menyia-nyiakan Pekabaran Injil yang telah diberikan Allah di atas Tanah Papua.

Sejarah mencatat, bahwa Pekabaran Injil pertama kali dibawa oleh dua misionaris asal Belanda dan Jerman, Carl Willem Ottow dan Johann Gotlob Geissler, yang tiba di Pulau Mansinam, Manokwari, pada 5 Februari 1855. 

Baca juga: 169 Tahun Pekabaran Injil di Tanah Papua, GKI Miliki Info Demografis Gereja, Simak Data Lengkapnya

Sejak saat itu, umat GKI di Tanah Papua memperingati HUT Pekabaran Injil setiap tanggal 5 Februari.

Sementara itu, Ketua Panitia HUT PI Gereja GKI Martin Luther Sentani, Aman Hasibuan menjelaskan, bahwa ibadah kali ini mengusung unsur budaya Sumatera dan Jawa sebagai simbol keberagaman dalam jemaat.

“Semoga di usia ke-170 ini, Gereja GKI semakin maju dan terus berkarya untuk kemuliaan Tuhan,” tuturnya.

Sebagai bagian dari rangkaian perayaan, jemaat juga mempersembahkan tarian Tortor khas Batak, Sumatera Utara. 

Halaman
12