UMKM Corne

Satgas Papua Barat Dampingi Bofan Ahmad Eks Napi Simpatisan ISIS, Bangkit Lewat Usaha Minuman

Penulis: Ismail Saleh
Editor: Petrus Bolly Lamak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PENDAMPINGAN NAPI - tim Pencegahan Satgas Wilayah Papua Barat melakukan pendampingan intensif kepada Bofan Ahmad, mantan narapidana kasus simpatisan ISIS, yang kini sedang berusaha membangun kembali kehidupannya dengan menekuni bisnis minumannya, Rabu (5/2/2025).

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Tim Pencegahan Satgas Wilayah Papua Barat melakukan pendampingan intensif kepada Bofan Ahmad, mantan narapidana kasus simpatisan ISIS, yang kini sedang berusaha membangun kembali kehidupannya dengan menekuni bisnis minumannya.  

Pendampingan ini mencakup bantuan berupa pengawalan usaha yang dijalankan oleh Bofan Ahmad, sekaligus memberikan dukungan psikologis dan sosial agar ia dapat sepenuhnya kembali menjadi bagian dari masyarakat. 

Baca juga: Kisah Mantan Napi di Sorong Bangkit dari Keterpurukan, Tekuni Usaha Minuman Beromzet Jutaan

Dalam pernyataannya, Bofan Ahmad mengapresiasi dan menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Satgas Wilayah Papua Barat atas pendampingan yang diberikan. 

“Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Tim Pencegahan Satgas Wilayah Papua Barat yang telah mendampingi saya dalam proses pemulihan ini” ujarnya saat di temui TribunSorong.com, Rabu (5/2/2025). 

Ia juga mengatakan, pendampingan tersebut sangat berarti bagi dirinya dalam pengembangan usaha yang di jalani saat ini.

“Pendampingan ini sangat berarti bagi saya untuk membangun kembali kepercayaan diri saya dalam menjalani kehidupan bermasyarakat,” ujar Bofan Ahmad. 

Baca juga: Pala Tomandin Fakfak Tampil Mengilap di UMKM Expo 2025, Siap Tembus Pasar Internasional

Satgas Wilayah Papua Barat menjelaskan, bahwa program ini merupakan bagian dari upaya deradikalisasi dan reintegrasi sosial yang ditujukan bagi mantan napi tindak pidana terorisme. 

Kepala Tim Pencegahan menyebutkan bahwa langkah ini dilakukan guna memastikan eks napi dapat menjalani kehidupan yang produktif dan tidak kembali terlibat dalam aktivitas radikalisme.

“Kami ingin memastikan bahwa setiap individu yang telah menjalani hukuman dan berkomitmen untuk kembali ke jalan yang benar mendapatkan dukungan penuh dari kami, baik dalam aspek sosial maupun ekonomi,” terang Kepala Tim Pencegahan Satgas Wilayah Papua Barat. 

Pendampingan seperti ini diharapkan dapat menjadi contoh sukses dalam proses reintegrasi sosial eks napi kasus terorisme, sekaligus sebagai upaya preventif untuk mencegah penyebaran paham radikal di wilayah Papua Barat. (tribunsorong.com/ismail saleh)