Hikmah Ramadan 2025

Merawat Kemabruran Puasa bagian 9: Menebar Energi Positif

Editor: Jariyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

CERIA - Ilustrasi keceriaan anak-anak. Menebarkan energi positif bagian dari misi suci Ramadan, satu di antaranya menghadirkan semangat dan keceriaan bagi anak-anak agar rajin ke Tarawih ke masjid hingga TPA.

Dalam era masyarakat modern seperti sekarang ini, pola kepemimpinan masyarakat sudah lebih terbuka, artinya siapapun secara objektif memenuhi persyaratan dan kualifikasi tertentu yang ditetapkan secara terbuka, maka itulah yang akan meraih tiket pemimpin masyarakat.

Baca juga: Merawat Kemabruran Puasa bagian 5: Berorientasi Husnul Khatimah

Dengan kata lain, masyarakat demokratis menghendaki pemimpin yang dicintai secara umum di dalam masyarakat.

Sungguhpun bukan bangsawan tetapi kala ia mampu neraih simpati masyarakat maka dialah yang akan terpilih sebagai pemimpin.

Meraih simpati sebagai kunci untuk meraih segala-galanya di dalam masyarakat, sudah lama dicontohkan Nabi Muhammad SAW. 

Baca juga: Merawat Kemabruran bagian 4: Hidup Ini Adalah Seni

Itulah sebabnya Nabi Muhammad SAW tidak pernah berwasiat kepada anggota keluarga dekatnya untuk menggantikan posisinya sebagai kepala pemerintahan.

Kenyataan sejarah Khulafaur Rasyidin juga demikian, tidak ada satu pun di antara keempat khalifah itu mewariskan pemerintahannya kepada anggota keluarga terdekatnya.

Siapa yang meraih simpati paling besar di dalam masyarakat pada akhirnya menjadi khalifah (pengganti).

Jadi sistem yang diperkenalkan Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya terlalu modern melampaui zamannya dalam arti positif. 

Sensi-sendi masyarakat konstruktif dii’tibarkan dalam konsep salat berjemaah.

Pemilihan sebagai imam salat bukan berdasarkan genetik tetapi berdasarkan profesionalisme.

Siapa yang terbaik menjadi pemimpin tentunya juga yang paling profesional.

Qalbu yang sehat itulah yang akan meraih sukses. (*)