TRIBUNSORONG.COM, AIMAS - Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu menyebut keberadaan rumah adat Tongkonan menjadi simbol ketahanan budaya sekaligus jembatan penghubung antara masa lalu dan masa depan masyarakat Toraja di tanah rantau, termasuk di Tanah Papua.
Keberadaan Tongkonan di tengah Kota Sorong bukan sekadar bangunan fisik namun merupakan penanda identitas budaya yang kuat, sekaligus ruang merefleksikan nilai-nilai luhur budaya Toraja.
Baca juga: Pererat Hubungan, Gubernur Papua Barat Daya Silaturahmi Idulfitri di Pasmar 3
Gubernur Elisa turut menyampaikan filosofi-filosofi Toraja yang sarat makna dan relevan dengan kondisi pembangunan daerah saat ini.
"Filosofi 'Tallu Lolo Na' mengajarkan keseimbangan dalam tiga hubungan, yakni dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam semesta," katanya pada Pelantikan dan Pengukuhan Pengurus Daerah Perhimpunan Masyarakat Toraja Indonesia (PMTI) Kabupaten Sorong di Gedung Tongkonan PMTI, Sabtu (5/4/2025).
Filosofi selanjutnya, kata Elisa, yakni “Misa’ Kada Dipotuo, Pantan Kada Dipomate” menjadi pengingat akan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan, khususnya dalam konteks Papua Barat Daya yang multikultural.
Begitu juga nilai “Sangka’ Saratu’ juga menjadi prinsip untuk selalu saling menghargai dalam keberagaman.
Mantan Bupati Asmat dua periode tersebut mengapresiasi para pengurus PMTI yang baru dilantik dan mengingatkan bahwa tanggung jawab yang diemban bukanlah hal ringan.
Baca juga: Gubernur Papua Barat Daya Dorong Pemerataan Dokter di Seluruh Wilayah
Para pengurus diharapkan menjadi ujung tombak dalam melestarikan nilai-nilai budaya Toraja dan menjaga harmonisasi sosial di tanah rantau.
“Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya melihat PMTI bukan sekadar organisasi etnis, tetapi mitra strategis dalam pembangunan daerah,” ucap Gubernur Elisa.
Baca juga: Lomba Paduan Suara PMTI Kota Sorong, Ajang Menyosialisasikan Hymne dan Mars PMTI
Ia juga menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk mendukung PMTI melalui berbagai sektor.
Antara lain, dinas pendidikan dan kebudayaan akan bersinergi dalam pelestarian budaya Toraja, kemudian dinas koperasi dan UMKM akan mendorong pengembangan ekonomi kreatif berbasis budaya, serta dinas pariwisata akan membantu mempromosikan budaya Toraja sebagai bagian dari kekayaan wisata Papua Barat Daya.
Pelantikan pengurus PMTI turut dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat, pemangku adat, serta perwakilan Forkopimda. (tribunsorong.com/taufik nuhuyanan)