Di pemberhentian kedelapan, Yesus berbicara kepada perempuan-perempuan Yerusalem.
Pemeran dengan suara lirih dan penuh penghayatan menyampaikan pesan Yesus: “Jangan menangisi Aku, tetapi tangisilah dirimu dan anak-anakmu.”
Pemberhentian kesembilan memperlihatkan kejatuhan Yesus untuk ketiga kalinya.
Di sini umat diajak merenung, seberapa sering kita jatuh dalam dosa, namun tetap diberi kesempatan untuk bangkit.
Pada pemberhentian ke-10, Yesus ditelanjangi yang menggambarkan kehinaan total yang ditanggung demi manusia, menanggalkan segala kemuliaan-Nya.
Baca juga: HUT Ke-21 Paroki Santo Arnoldus Janssen: Bersyukur, Mempererat Persaudaraan, dan Menatap Masa Depan
Yesus dipaku di salib dalam pemberhentian ke-11. Jeritan menyayat saat tangan dan kaki-Nya dipakukan membuat seluruh area terdiam dalam kesedihan mendalam.
Terakhir, pemberhentian ke-12, Yesus wafat di kayu salib.
Saat salib ditinggikan dan Yesus berseru, “sudah selesai,” lalu umat berdiri dan berdoa bersama dalam suasana hening. (tribunsorong.com/angela cindy)