Ia menambahkan, bentuk cinta sejati kepada Tuhan adalah mencintai sesama, terutama mereka yang hina dan tersisih.
“Tidak ada cinta yang lebih besar daripada cinta seorang sahabat yang rela menyerahkan nyawanya. Dan hanya Yesus yang telah dan akan selalu menganggap kita sahabat-Nya,” ungkap Pater Krispin.
Baca juga: Apa Arti Kata Jumat Agung? Berikut Penjelasan Perbedaannya dengan Kamis Putih dan Paskah
Menutup homilinya, ia mengingatkan bahwa saat umat mencium kaki Yesus dalam prosesi Jumat Agung, itu bukan sekadar simbol.
“Itulah kaki dari pribadi yang paling menghargai hidupmu. Maka jangan pernah merasa hidupmu tidak berharga. Tuhan mencintaimu, dan Ia memberkati kita semua,” pungkasnya penuh haru. (tribunsorong.com/petrus bolly lamak)