TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Organisasi Kemahasiswaan dan Pemuda (OKP) Cipayung yang terdiri dari HMI, PMKRI, PMII, dan GMNI mendesak Polda Papua Barat Daya agar bisa mengusut kasus penghinaan Paus Leo XIV.
Baca juga: Organisasi Katolik Papua Barat Daya Kecam Unggahan Menista Paus Leo XIV dan Bunda Maria di Facebook
Diketahui, belum lama ini tersiar kabar tidak benar dari akun anonim di grup Facebook Maybrat News yang menyerang Paus Leo XIV.
Mendengar hal itu, Ketua BADKO Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Papua Barat-Papua Barat Daya Abdul Qadir Loklomin mengecam keras fitnah yang dilakukan akun tersebut.
"Tindakan penghinaan yang menyerang Paus Leo XIV secara pribadi lewat akun anonim di Facebook, tentu akan membuat gaduh," ujar Abdul di Kota Sorong, Selasa (13/5/2025).
Ia menegaskan, kehadiran OKP Cipayung hari ini adalah ingin mempertegas sikap pemuda (HMI, PMKRI, PMII dan GMNI), agar mendesak polisi segera mengusut tuntas kasus tersebut.
Menurutnya, keseimbangan dan harmonisasi sosial antar umat beragama sangat penting di Papua Barat Daya, sehingga ketika ada yang ingin merusak maka segera diproses hukum.
"Kita tidak punya urusan dengan siapapun, tapi jika ada yang mau merusak kerukunan umat beragama maka itu jadi musuh kita bersama termasuk seluruh OKP Cipayung," katanya.
Tak hanya itu, Abdul juga menyerukan kepada seluruh umat beragama agar tak terprovokasi dengan isu-isu yang dibangun di media sosial.
Menurutnya, segala persoalan yang terjadi ini harusnya diarahkan ke jalur hukum, sehingga pelaku penghinaan Paus Leo XIV segera diproses sesuai aturan peraturan di Indonesia.
Tak hanya itu, Ketua KOMDA Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Papua Barat Daya Yance Yesnath mengutuk penghinaan terhadap Paus Leo XIV.
"Kita ikuti akun anonim di dalam grup Maybrat News, ternyata dia sering menyebarkan isu yang akan merusak harmoni umat," jelasnya.
"Polda Papua Barat Daya segera membongkar pelaku yang telah menghina Paus Leo XIV."
Baca juga: TERBARU 6 Agenda Paus Leo XIV
Ia berharap, persoalan ini tidak boleh dibiarkan begitu saja, sebab yang bersangkutan sudah sering menyebarkan informasi tidak benar ke dalam media sosial termasuk grup Facebook.
Hal senada juga disampaikan Ketua GMNI dan PMII Papua Barat-Papua Barat Daya, dimana mereka ikut mendesak kepolisian agar segera membongkar orang dibalik akun anonim itu. (tribunsorong.com/safwan ashari)