Keuskupan Timika

Uskup Timika Pulang Kampung dan Misa Syukur, Ini 3 Pesan Mgr Bernardus Bofitwos Baru

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MISA SYUKUR - Misa syukur atas penahbisan Uskup Keuskupan Timika Mrg Bernardus Bofitwos Baru digelar meriah di Paroki Santo Yoseph Ayawasi, Distrik Aifat Utara, Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya, Minggu (22/6/2025).

TRIBUNSORONG.COM, KUMURKEK - Misa syukur atas penahbisan Uskup Keuskupan Timika Mrg Bernardus Bofitwos Baru digelar meriah di Paroki Santo Yoseph Ayawasi, Distrik Aifat Utara, Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya, Minggu (22/6/2025).

Perayaan ini menjadi momen sejarah dan penuh sukacita, karena untuk pertama kalinya putra asli Maybrat dipercaya memimpin umat Katolik sebagai Uskup di wilayah Keuskupan Timika, Papua Tengah.

Baca juga: SIMAK Pidato Pertama Mgr Bernardus Bofitwos Baru, OSA Usai Ditahbiskan jadi Uskup Timika

Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu dalam sambutannya mengatakan, penahbisan ini adalah wujud kasih dan kehendak Tuhan.

“Ini adalah pilihan Tuhan, sebagaimana tertulis dalam firman-Nya: 'Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu’,” ujar Elisa Kambu.

Baca juga: Uskup Timika Pimpin Ibadah HUT ke-50 Sekda Maybrat Ferdinandus Taa

Ia juga menyampaikan, bahwa kepercayaan ini merupakan buah dari penyebaran Injil yang dahulu disampaikan oleh penginjil pertama di tanah Maybrat, Bapak Ruben Rumbiak.

“Mari kita sebagai orang Maybrat mendukung dan terus mendoakan Uskup Bernardus Bofitwos Baru dalam pelayanannya di Keuskupan Timika,” tambahnya.

Elisa mengajak seluruh umat dan masyarakat untuk bersatu hati dalam membangun Maybrat yang lebih maju.

“Mari kita doakan agar ke depan lahir lagi pemimpin-pemimpin hebat dari tanah ini,” katanya.

Baca juga: Begini Harapan Besar Gubernur Papua Tengah Meki Nawipa kepada Uskup Timika

Dalam homilinya di hadapan umat, Uskup Keuskupan Timika Mrg Bernardus Bofitwos Baru menyampaikan tiga pesan penting:

  1. Doakan para pelayan Tuhan
    “Saya minta, mari kita berdoa untuk para pastor, frater, dan suster agar menghindari kebiasaan mabuk-mabukan. Alkohol bukan untuk merusak hidup. Kita adalah figur dan contoh bagi umat. Kita adalah utusan Kristus,” tegasnya.
  2. Laporkan penyimpangan dalam pelayanan
    “Kalau ada hal-hal yang tidak beres dalam pelayanan, umat jangan diam. Segera laporkan kepada Uskup, ordo, atau pengurus gereja. Kita semua adalah citra Allah, maka kita harus melayani dengan sungguh-sungguh,” ujarnya.
  3. Duduk bersama selesaikan persoalan Papua
    “Saya mengajak pemerintah daerah, TNI-Polri, dan semua pihak untuk duduk bersama menyelesaikan masalah Papua secara damai. Kepada masyarakat adat, mari kita hidupkan kembali nilai-nilai dan adat istiadat setempat,” serunya. (*)