Tahun Baru Islam 1447 H

Kapan Puasa Asyura dan Tasua? Simak Penjelasan Ustaz Abdul Somad Terkait Keutamaannya

Editor: Intan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

JADWAL PUASA ASYURA DAN TASUA - Ilustrasi Ramadan diunggah dari Freepik pada Rabu 26 Februari 2025. Berikut jadwal puasa Asyura dan puasa Tasua 1447 Hijriah / 2025, simak penjelasan ustaz Abdul Somad terkait keutamaannya.

Puasa Asyura: 10 Muharram 1447 Hijriyah/Sabtu 5 Juli 2025

Ustadz Abdul Somad menjelaskan di bulan Muharram satu satu puasa sunnah khusus yang tidak dijumpai di bulan-bulan lain, yaitu puasa Asyura.

"Puasa Asyura adalah tanggal 10, namun yang paling bagus puasa itu adalah 9, 10, 11 tiga hari, kalau tidak sanggup tiga hari pilih dua hari 9 dan 10 Muharram," jelas Ustadz Abdul Somad dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Bujang Hijrah.

Hal tersebut diperintahkan atau dianjurkan Nabi Muhammad SAW kepada umat Islam, puasa selama tiga hari bertujuan untuk menyelisihi atau membedakan dengan kaum Yahudi di Madinah yang juga melaksanakan puasa di tanggal 10 Muharram.

Pendakwah yang karib disapa UAS mengungkapkan di Madinah ada tiga suku kaum Yahudi, yakni Yahudi Bani Nadhir, Yahudi Bani Quraidhah, dan Yahudi Qainuqa.

"Suku Yahudi tersebut tidak makan dan minum pada tanggal 10 Muharram, Nabi bertanya, 'Ma hadza?' mereka menjawab 'Ha dza yaumun sholihun' Ini adalah hari yang baik, Allah menyelamatkan Nabi Musa dan menenggelamkan Fir'aun laknatullah. Mereka bersyukur kepada Allah dengan berpuasa di tanggal 10 karena Allah telah menyelamatkan Nabi Musa," papar Ustadz Abdul Somad.

Nabi Muhammad SAW merasa lebih berhak atas Nabi Musa As, maka Rasulullah SAW memerintahkan untuk puasa tersebut.

Sehingga tentang puasa Asyura, tidak ada ikhtilaf antara ulama, diriwayatkan berdasarkan hadits shahih sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW.

Baca juga: Daftar 50 Link Twibbon Tahun Baru Islam 2025, Sambut 1 Muharram 1447 H Agar Makin Bermakna

Baca juga: 100 Ucapan Selamat Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 H dalam Bahasa Inggris, Arab, Indonesia

"Karena itu bagi yang berbadan sehat khususnya perempuan yang banyak punya utang puasa, dengan berpuasa Asyura 9, 10, dan 11 Muharram maka sudah bisa mengganti tiga hari puasa yang ditinggalkan," tutur Ustadz Abdul Somad.

Dalam mengqadha puasa wajib di bulan Muharram yang tertinggal misalnya karena haid, menyapih anak, hamil, atau nifas, maka cukup niat qadha maka akan mendapatkan pahala puasa sunnah Asyura, terlebih misalnya puasa di Senin dan Kamis, maka akan mendapatkan tiga pahala sekaligus.

Adanya keringanan syariat demikian, maka akan memudahkan dan lebih efektif bagi kaum hawa dalam mengganti utang puasa yang terlewat. Meski fiqih untuk wanita, namun kaum adam harus pula mengetahuinya.

Selain puasa Asyura, sebagaimana bulan-bulan lain, umat Islam juga dapat mengerjakan puasa Ayyamul Bidh, puasa Senin Kamis, dan puasa Daud.

"Dengan melaksanakan puasa badan sehat, terlebih di dalam makanan yang kita makan ada racun dan bakteri di dalamnya, ada kandungan pestisida, formalin, maka muncullah kanker darah, kanker tulang, tak ada obatnya, ternyata penyakit-penyakit ini dapat hilang dengan menerapkan terapi fasting," terang Ustadz Abdul Somad.

Terapi Fasting dikenal di dunia barat yang artinya menahan makan, sama halnya dengan puasa bedanya terapi itu masih boleh makan buah dan sayur serta minum air putih.

Penerapan terapi Fasting atau menahan makan ini sebanyak delapan hari dalam sebulan.

Halaman
1234