TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XIV Papua mengungkapkan kondisi terkini mahasiswa aktif di perguruan tinggi yang tersebar di wilayah Papua.
Baca juga: Pengurus P2PTS se-Tanah Papua Resmi Dilantik, Siap Dorong SDM Papua Berkualitas
Kepala LLDIKTI Wilayah XIV Papua Dr. Suriel Semuel Mofu menyampaikan, bahwa berdasarkan data terbaru dari Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti), hanya sekitar 38 persen mahasiswa yang saat ini masih aktif kuliah di Papua.
“Sementara itu, mahasiswa yang tidak aktif kuliah justru jumlahnya lebih besar, mencapai sekitar 60 persen dari total keseluruhan,” ujar Dr. Mofu kepada TribunSorong.com, Sabtu (5/7/2025).
Menurutnya, tren meningkatnya jumlah mahasiswa yang tidak aktif kuliah menjadi tantangan serius bagi perguruan tinggi di Tanah Papua, khususnya dalam menyiapkan generasi muda yang unggul dan berdaya saing.
“Mayoritas mahasiswa yang tidak melanjutkan kuliah berasal dari perguruan tinggi swasta. Alasan utamanya adalah faktor ekonomi, terutama keterbatasan penghasilan orang tua,” jelasnya.
Baca juga: Papua Barat Daya Percepat Pendirian Kampus Negeri, Dokumen Sudah Diserahkan kepada Mendiktisainte
Mofu menambahkan, bahwa daerah dengan jumlah mahasiswa tidak aktif terbanyak adalah Jayapura dan Sorong.
Karena di kedua wilayah tersebut jumlah perguruan tinggi swasta cukup tinggi.
Baca juga: Konflik Investasi dan Tanah Adat di Sorong Selatan, Senator Papua Barat Daya Angkat Suara
Jayapura memiliki 17 perguruan tinggi, sementara Sorong Raya terdapat 12 perguruan tinggi.
“Mahasiswa yang tidak aktif di Sorong misalnya, tersebar di beberapa kampus seperti Universitas Muhammadiyah dan Universitas Victory. Sebagian besar berasal dari keluarga kurang mampu,” tuturnya.
Saat ini, jumlah mahasiswa penerima beasiswa baru mencapai 18 ribu orang, padahal idealnya bisa menjangkau hingga 60 ribu mahasiswa, terutama dari keluarga berpenghasilan rendah.
Baca juga: Esterline Putri dan Frans Wakili Papua Barat Daya jadi Paskibraka 2025, Ayah Esterline Terharu
Untuk itu, Mofu menyampaikan harapannya agar ke depan pemerintah dan pemangku kepentingan pendidikan dapat meningkatkan kuota beasiswa, sebagai langkah strategis untuk mendorong semangat belajar mahasiswa dan mengurangi angka ketidakaktifan kuliah. (tribunsorong.com/safwan ashari)