TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Upacara peringatan Hari Ulang Tahun Ke-80 Republik Indonesia (HUT 80 RI) di Papua Barat Daya viral di media sosial.
Momen viral ketika Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) usai mengibarkan Sang Merah Putih.
Baca juga: Gubernur Elisa Kambu Beri Bonus Rp6 Juta untuk Paskibraka Papua Barat Daya
Dalam video viral itu memperlihatkan seorang Paskibraka tampak terhuyung-huyung.
Dua Paskibraka sebelah kanan dan kiri sigap memapah rekannya yang nyaris terjatuh itu.
Baca juga: Lindungi Pekerja dan Anak, Pemprov Papua Barat Daya Luncurkan Dua Program Strategis
Aksi ini mendapat pujian peserta upacara karena Paskibraka berhasil menjalankan tugas.
TribunSorong.com akhirnya berkesempatan wawancara ekslusif ketiga anak tersebut, kini sudah purna Paskibraka.
Wawancara, Purna Paskibraka yang terhuyung-huyung bernama Karisto Gideon Dimara (17).
Ia siswa di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) YPK Bukid Zaitun Waisai, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya.
Baca juga: Prakiraan Cuaca Papua Barat Daya 18 Agustus 2025, Hujan Ringan Masih Mendominasi
Karisto dipercaya masuk barisan pasukan delapan Paskibraka.
Siswa kelas dua itu mengaku sempat rasa mata berunang-kuang dan sesak nafas usai pengibaran bendera.
"Awalnya saya masih stabil hingga merah putih berkibar," katanya kepada TribunSorong.com di Aimas Hotel, Senin (18/8/2025).
Ia terharu, meski tampil di depan banyak orang dengan kondisi tak stabil, tapi jiwa korsa sesama teman tetap di sisinya.
"Saya salut kepada dua teman di samping, meski kesusahan tapi mereka kawal saya," ucapnya.
Baca juga: Seminar Refleksi 80 Tahun Perempuan, Forhati Papua Barat Daya Edukasi Mama-mama di Daerah Binaan
Sebagai anak nelayan, dirinya merasa bangga sebab bisa tampil menjadi pasukan pengibar Bendera Merah Putih di depan Gubernur Papua Barat Daya dan pejabat-pejabar lain.
"Lewat Paskibraka ini saya mau buat bangga bapa di kampung, almarhuma mama, serta semua keluarga di Raja Ampat," jelasnya.
Baca juga: Kapolda Papua Barat Daya Pimpin Apel Kehormatan dan Renungan Suci HUT Ke-80 RI di TMP Kota Sorong
Tak hanya itu, dirinya juga merasa terharu sebab kembali dipercaya menjadi komandan Pasukan 8 Paskibraka, saat penurunan Bendera Merah Putih di Mako Lantamal XIV Sorong.
"Saya bangga menjadi anak nelayan yang meski hampir jatuh, tapi tetap kuat sebab teman-teman pun ada di sisi saya," ucapnya.
Purna Paskibraka yang memapah Karisto adalah Afgan Rizal Sapulette (kiri) dan Frans Beto Koloway (kanan).
Afgan Rizal Sapulette siswa SMA Negeri 3 Kota Sorong.
Baca juga: Prakiraan Cuaca Papua Barat Daya Minggu 17 Agustus 2025, Awas Kota Sorong Hujan Petir
Frans Beto Koloway siswa SMK Negeri 1 Kota Sorong.
Afgan Rizal Sapulette mengaku, saat melihat Karisto mulai tidak stabil langsung spontan menggandeng tangannya.
"Saya pas liat teman Karisto Dimara mulai goyang, saya respek dan langsung raih tangan lalu diikuti Frans Koloway," jelasnya.
Ia menuturkan, sejak awal pelatih telah ajarkan kepada seluruh pasukan agar bisa berjiwa korsa selama momentum tersebut.
"Saya hanya mau ketika masuk lengkap, maka keluar pun harus lengkap tanpa harus ada yang tertinggal di lapangan," katanya. (tribunsorong.com/safwan ashari)