Bantahan Sri Mulyani soal Sebut Guru Beban Negara, Cek Isi Pidato Lengkap Menkeu di ITB

Editor: Intan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

HOAX SRIMULYANI - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengumumkan program ekonomi dan sosial untuk Juni–Juli 2025 di Kantor Presiden, Jakarta (2/6/2025) diunduh dari Tribunnews. Menkeu Sri Mulyani (62) sebut guru beban negara hoax, cek isi pidatonya di ITB. 

Namun menurut Sri Mulyani, intelektualitas, prestasi, dan kepandaian bukanlah masalah “azas sama rata, sama rasa”. Dosen juga harus diukur kinerjanya.

"Inilah salah satu ujian bagi Indonesia: apakah kita ingin memberi penghargaan berdasarkan prestasi (rewarding achievement), atau hanya mendistribusikan anggaran demi kesetaraan? Menurut saya, ini desain insentif yang harus didiskusikan oleh perguruan tinggi, agar anggaran pendidikan benar-benar menghasilkan manfaat," tuturnya. 

Selanjutnya, perempuan yang menjabat Menteri Keuangan di era tiga presiden itu menjelaskan tentang pengelolaan APBN pendidikan yang dibagi menjadi tiga kluster besar.

Kluster pertama, untuk murid hingga mahasiswa. Ini mencakup biaya operasional sekolah per kapita, beasiswa PIP, KIP Kuliah, beasiswa pascasarjana, hingga program pendidikan usia dini (PAUD). 

Kluster kedua, untuk guru dan dosen. Anggaran ini digunakan mulai dari gaji hingga tunjangan kinerja. 

Di momen inilah Sri Mulyani bicara tentang gaji guru yang menjadi salah satu tantangan keuangan negara. 

"Banyak di media sosial beredar keluhan bahwa menjadi guru atau dosen tidak dihargai karena gajinya kecil. Ini memang salah satu tantangan bagi keuangan negara. Apakah semua harus ditanggung negara, atau ada juga partisipasi dari masyarakat?," kata Sri Mulyani. 

Sedangkan kluster ketiga, untuk sarana dan prasarana pendidikan. Termasuk revitalisasi sekolah rusak, pembangunan sekolah rakyat untuk anak miskin, pembangunan kampus, laboratorium penelitian, hingga rumah sakit pendidikan.

Ia lalu melaporkan Indonesia kini memiliki Dana Abadi Pendidikan senilai Rp154,11 triliun, ditambah Rp20 triliun tahun ini menjadi Rp175 triliun. 

Dana abadi itu digunakan untuk memberi beasiswa serta mendanai ribuan proyek riset di bidang sains, teknologi, dan industri strategis.

Selain beasiswa dan riset, pemerintah juga menyiapkan insentif fiskal berupa supertax deduction untuk penelitian. 

"Bapak dan Ibu sekalian, kami telah menyiapkan beasiswa, pembangunan, pendanaan riset, serta skema yang fleksibel agar penelitian bisa berjalan. Sekarang saatnya Anda semua melakukan bagian Anda. Jadilah unggul, berprestasi, dan dorong Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi," tandas Sri Mulyani.

Artikel ini telah tayang di kompas.tv dengan judul Menkeu Sri Mulyani Bantah Sebut Guru Beban Negara, Ini Isi Lengkap Pidatonya di ITB 7 Agustus