Tim IPB Beber Data Hasil Survei Potensi Kawasan Transmigrasi Nasional pada FGD di Kabupaten Sorong

TRIBUNSORONG.COM, AIMAS - Tim Institut Pertanian Bogor (IPB) University memaparkan hasil survei potensi unggulan bagi pengembangan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat di 45 kawasan transmigrasi.

Data ditampilkan dalam focus group discussion (FGD) di Aula Bapperida Sorong, Jalan Sorong-Klamono, KM 24, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya, Rabu (29/10/2025).

Baca juga: Kabupaten Sorong Masuk 45 Kawasan Transmigrasi Strategis Nasional, Tim Survei ke Klamono dan Saigun

Putra Ramadan, perwakilan tim IPB University mengatakan, potensi kawasan perlu dioptimalkan melalui pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya manusia di desa. 

Hal itu dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan hilirisasi komoditas unggulan dan pemberdayaan ekonomi lokal.

"Data potensi komoditas unggulan desa di 45 kawasan transmigrasi menjadi kunci dalam perancangan pembangunan kawasan tepat sasaran," kata Putra.

Baca juga: Disnakertrans Sorong Gelar FGD Bahas Kelayakan Sarana Produksi Transmigrasi

Mahasiswa S2 Fakultas Kehutanan dan Lingkungan itu menambahkan, data memungkinkan identifikasi potensi unggulan kawasan, pengembangan ekonomi lokal, serta perencanaan lintas sektor terintegrasi.

Hasil survei juga dapat dimanfaatkan buat perencanaan investasi, industrialisasi, dan pembangunan berkelanjutan.

"Survei ini mengidentifikasi kondisi sosial dan kelembagaan ekonomi masyarakat di 45 kawasan transmigrasi," ucap Putra.

"Ada analisis pendapatan per kapita, potensi wilayah, serta kesiapan infrastruktur pendukung seperti jalan, listrik, dan telekomunikasi." 

Menurut Putra, tim IPB juga memetakan rantai pasok hulu hingga hilir dari komoditas paling prospektif.

Selain itu menyusun rekomendasi awal klasterisasi kawasan berdasarkan potensi dan kedekatan geografis.

Baca juga: Program Transmigrasi Lokal Papua Barat Daya Dukung Program Makan Bergizi Gratis

Metodologi penelitian berupa digitalisasi citra satelit wilayah desa buat menentukan jenis dan klasifikasi penggunaan lahan, pengumpulan data fasilitas umum, hingga sarana dan prasarana pendukung.

Metode lainnya analisis geospasial terkait komoditas unggulan dan daya dukung kelembagaan ekonomi desa.

Baca juga: Sikap Warga Kampung Nelayan Malawei Kota Sorong soal Program Transmigrasi Lokal

Output survei berupa data-data, antara lain kondisi sosial dan ekonomi, buku profil wilayah transmigrasi, peta tematik investasi berbasis GIS, kombinasi potensi bahan baku dan kelembagaan ekonomi, serta ringkasan eksekutif potensi investasi per kawasan transmigrasi.

"Survei dilakukan di 45 kawasan transmigrasi prioritas di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi Tenggara, Maluku, dan Papua," beber Putra. (tribunsorong.com/aldy tamnge)