Film Horor

Teriak, Tertawa, lalu Berpikir: Begini Suasana Nonton “Perempuan Pembawa Sial” di XXI Sorong

Malam itu, Jumat (19/9/2025) wajah-wajah antusias tampak berseliweran sebagian sedang mengobrol ringan. 

Penulis: Angela Cindy | Editor: Petrus Bolly Lamak
TRIBUNSORONG.COM/ANGELA CINDY
MENONTON - Seorang penonton sedang melihat poster film horor berjudul “Perempuan Pembawa Sial" yang tayang, pada Kamis (18/9/2025) lalu. 

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Malam itu, Jumat (19/9/2025) wajah-wajah antusias tampak berseliweran sebagian sedang mengobrol ringan. 

Tak hanya itu, dalam teater beberapa sedang sibuk mencari kursi sesuai nomor di tiket.

Baca juga: Film Horor "Sukma" Bikin Merinding Penonton Sorong, Ada yang Takut Pulang Sendiri

 Didepan beberapa poster besar berjejer, ada yang bergambar wajah pucat perempuan tua dengan mata menatap tajam seolah mengikuti setiap gerakan pengunjung.

Salah satu poster menarik perhatian bertulis “Perempuan Pembawa Sial" yang tayang pada Kamis (18/9/2025) lalu. 

Baca juga: Film Horor "Menjelang Magrib 2: Wanita yang Dirantai" Teror dalam Belenggu Sejarah

Film horor karya Fajar Nugros ini memang sudah lama ditunggu. 

Judulnya saja sudah cukup membuat bulu kuduk berdiri. 

Dan benar saja, sejak hari pertama tayang tidak sedikit terlihat penonton di Sorong antusias membeli tiket.

Cerita film ini berpusat pada sosok Mirah (diperankan Raihaanun), seorang perempuan dengan masa lalu kelam yang dituduh sebagai pembawa sial karena setiap pria yang mendekatinya selalu berakhir tragis. 

Di tengah hidupnya yang penuh stigma, Mirah bertemu Banu (Morgan Oey), pemilik warung makan sederhana yang berani mencintainya tanpa takut prasangka. 

Baca juga: Sukses Bikin Penasaran, Film "La Tahzan" Kejutkan Penonton dengan Unsur Mistis

Pertemuan itu perlahan menyalakan harapan, meski bayang-bayang kutukan tak henti menghantui.

“Awalnya saya kira cuma horor biasa, tapi ternyata ada cerita cinta di balik kengerian itu. Rasanya ngeri-ngeri sedap,” ujar Anita (24), penonton asal Remu Selatan, usai menonton bersama tiga temannya.

Baca juga: Film Sihir Pelakor Tayang, Begini Reaksi Penonton Sorong: Emosi Sampai Ingin Masuk ke Layar

Di dalam studio, beberapa penonton tampak menutup wajah dengan tangan, namun mengintip lewat sela-sela jari. 

Jeritan kecil terdengar sesekali, bercampur tawa malu-malu. 

“Saya sampai refleks pegang tangan suami. Ngeri sekali waktu adegan matanya tiba-tiba muncul di kaca jendela,” kata Maria (35) sambil tertawa, masih menempel di lengan pasangannya.

Ada pula penonton yang melihat film ini lebih dari sekadar tontonan horor

“Menurut saya, film ini mau bilang bahwa label buruk yang ditempelkan masyarakat bisa menghancurkan hidup orang. Bukan cuma serem, tapi bikin mikir juga,” ucap Dedy (29), mahasiswa asal Klabala.

Baca juga: Film Garapan Mahasiswa di Papua Barat Daya Tuai Pujian, Angkat Kisah Perjuangan di Perkuliahan

Bagi sebagian lainnya, film ini jadi hiburan segar di tengah rutinitas. 

Ferdy (19), anak muda yang duduk di barisan belakang bersama geng motornya, mengaku sengaja datang karena ingin menguji nyali. 

“Kalau cuma nonton komedi kan nggak seru. Ini horor bikin kita bareng-bareng teriak. Habis itu ngakak sendiri,” katanya.

Baca juga: Nama 5 Anak Asli Papua yang Menjadi Pemeran di Film Dwayne and The Papua Mask’

Meski membawa judul “Perempuan Pembawa Sial”, nyatanya film ini justru membawa keberuntungan bagi dunia perfilman tanah air di Sorong. 

Ia bukan hanya menawarkan kisah seram, tapi juga percikan cinta dan kritik sosial yang membuat orang tetap membicarakannya bahkan setelah lampu studio menyala kembali. (tribunsorong.com/angela cindy) 

Sumber: TribunSorong
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved