Pelawak Celo Epen Cupen Berpulang

Sosok Pelawak Sederhana dari Papua Celo Epen Cupen Berpulang: Begini Kisah Perjalanan Kariernya

Dunia hiburan tanah air kembali kehilangan salah satu putra terbaik Papua.

Penulis: Ismail Saleh | Editor: Petrus Bolly Lamak
Dok. Istimewa
PELAWAK CELO BERPULANG - Klemens Awi atau yang lebih dikenal dengan nama panggung Celo, berpulang setelah berjuang melawan komplikasi kesehatan yang dideritanya beberapa tahun terakhir. Sang komedian akhirnya menghembuskan napas terakhir pada Jumat (19/9/2025) Pukul 01.15 WIB, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, sahabat, dan para penggemarnya. 

TRIBUNSORONG, SORONG - Dunia hiburan tanah air kembali kehilangan salah satu putra terbaik Papua.

Klemens Awi atau yang lebih dikenal dengan nama panggung Celo, berpulang setelah berjuang melawan komplikasi kesehatan yang dideritanya beberapa tahun terakhir.

Baca juga: 11 Pengawas dan Kepala Urusan Tata Usaha Lingkup Kemenag Papua Barat Dilantik, Berikut Nama-namanya

Celo lahir pada 12 Desember 1988 di Kimaam, Kabupaten Merauke, Papua Selatan

Ia tumbuh sebagai pemuda sederhana dari kampung Marine, sebelum akhirnya merantau ke Jakarta untuk meniti karier.

Baca juga: Wagub Papua Barat Daya: Moderasi Beragama Kunci Toleransi dan Persatuan Bangsa

Perjalanannya ke panggung hiburan berawal dari Komunitas Mob Epen Cupen, yang kemudian membawanya dikenal luas melalui serial dan film komedi.

Nama Celo melejit berkat perannya dalam serial “Epen Cupen”, sebuah singkatan dari ungkapan khas Papua: Epen (Emang Pentingkah?) dan Cupen (Cukup Penting, Toh). 

Baca juga: Fopera Papua Barat Daya Serukan Warga Jaga Perdamaian dan Tolak Isu Disintegrasi

Ungkapan ringan nan penuh canda itu kemudian menjadi identitas komedi Papua di layar kaca.

Dalam serial maupun filmnya, Celo tampil dengan logat khas Papua dan humor sederhana yang membuat penonton merasa dekat.

Ia bukan sekadar melucu, melainkan menghadirkan keseharian orang Papua dengan cara yang jujur dan apa adanya.

Celo mulai terjun ke dunia seni peran sejak masa sekolah, sekitar tahun 2009.

Pada awal 2010, ia aktif bersama komunitas Epen Cupen yang memperkenalkan istilah “Epenkah Cupentoh” kepada publik.

Baca juga: Keluhan Pengusaha dan Pedagang soal Kondisi Pasar Ikan Jembatan Puri Kota Sorong

Dari sinilah kariernya mulai terbuka lebar.

Kiprahnya di layar lebar dimulai dengan film “Epen Cupen The Movie” (2015), di mana ia memerankan dua karakter sekaligus, yakni Celo dan Bomel.

Baca juga: 41 Koperasi Merah Putih di Kota Sorong jadi Pilar Pertumbuhan Ekonomi, Amos Kareth: Rakyat Sejahtera

Kesuksesan ini berlanjut saat ia dipercaya membintangi “Tommi n Jerri” (2017) sebagai Tommi.

Dan pada tahun 2023, Celo dan Yewen beradu akting dalam film “Sepi temukan Pagi” (2023)

Namanya semakin melekat di hati penonton hingga kembali tampil dalam film horor “Suanggi: Ilmu Terkutuk” (2025) sebagai Tinus, meski film tersebut belum dirilis hingga kini.

Selain film, Celo juga populer di layar kaca. 

Ia tampil dalam “Epen Cupen the Series” (2016) dengan peran ikoniknya sebagai Celo, lalu melanjutkan penampilannya dalam sinetron “Rohaya & Anwar: Kecil-Kecil Jadi Manten” (2017) sebagai pegawai kedai kopi Starbike.

Beberapa tahun terakhir, kesehatan Celo terus menurun.

Baca juga: Ramalan Zodiak Kesehatan Hari Ini Jumat 19 September 2025 : Cancer Iritasi, Pisces Awas Stres

Ia diketahui mengalami komplikasi pada ginjal, jantung, paru-paru, serta penurunan trombosit.

Kondisi ini membuatnya kerap keluar masuk rumah sakit.

Menjelang akhir hayat, Celo dirawat intensif di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Meski berbagai upaya medis dilakukan, takdir berkata lain.

Sang komedian akhirnya menghembuskan napas terakhir pada Jumat (19/9/2025) Pukul 01.15 WIB, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, sahabat, dan para penggemarnya.

Celo bukan sekadar komedian. 

Baca juga: Gubernur Elisa Kambu Ajak Insan Perhubungan Perkuat Konektivitas di Papua Barat Daya

Ia adalah simbol bagaimana identitas Papua bisa hadir di tengah panggung hiburan nasional dengan cara hangat, apa adanya, dan membumi.

Melalui candaannya, ia mengajarkan bahwa tawa bisa menyatukan perbedaan.

Baca juga: SOSOK Babe Cabita, Komika Meninggal Dunia Sempat Auto Imun, Kisah Kaesang Jadi Penyelamat

Kini, Celo mungkin telah pergi, tetapi logat khasnya, senyumnya, dan humornya yang sederhana akan selalu dikenang oleh banyak orang.

Papua bahkan tanah air Indonesia kehilangan satu lagi pelawak terbaiknya. (tribunsorong.com/ismail saleh)

Sumber: TribunSorong
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved