Polres Sorong Kota Naik Tipe
Cerita Proyek KW-3 Irjen Daniel Silitonga di Pembukaan Masjid Al Azhar Mapolresta Sorong
Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua Barat Inspektur Jenderal (Irjen) Pol Daniel Tahi Silitonga, mengungkap dua cerita di seremoni di Mapolresta S
Penulis: Safwan | Editor: Milna Sari
TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua Barat Inspektur Jenderal (Irjen) Pol Daniel Tahi Silitonga, mengungkap dua cerita di seremoni di Mapolresta Sorong, Papua Barat Daya, Selasa (7/3/2023) pagi.
Kisah ini diungkap di momen perubahan status Polres dan Polresta serta Pembukaan Selubung Papan Nama Masjid Al Ashar Mapolresta Sorong, Jl Jenderal Ahmad Yani, Kota Sorong, di hadapan Pj Gubernur Papua Barat Daya Muhammad Mussad, Pj Walikota Sorong George Yarangga, Kapolresta Sorong Kombes Pol AB Simangungsong, lima kapolres di provinsi terbaru Papua Barat Daya, dan Forkomopinda Sorong dan Papua Barat Daya.
Jenderal bintang dua ini, mengisahkan pengabdian seorang mandor bangunan senior.
"Dia sudah mau pensiun, namun bos perusahaan konstuksi memintanya membangun satu rumah terakhir," ujarnya.
Dengan hati dongkol, si mandor senior pun membangun. Material bangunan dipakai kualitas rendah.
"Tegelnya KW-3, batakonya yang murah. Pekerjaan seadanya," kisah Kapolda.
Setelah bangunan rampung, kunci rumah diberikan kepada si bos kontraktor.
Namun, si bos kontraktor justru kembali menyerahkan kunci bangunan itu kembali ke sang mandor senior.
"Rumah ini saya hadiahkan rumah project terakhirmu ini kembali sebagai hadiah pengabdianmu selama ini ke perusahaan," kata sang Bos Kontraktor kepada TribunSorong.com.
SI mandor sontak kaget. Berkeringat dan nyaris pingsan. Ia menyesal, kenapa proyek terakhirnya dikerjakan seadanya dengan material KW3.
"Si mandor tak menyangka pengabdian terakhirnya dia bekerja sepenuh hati, seperti proyek-proyek sebelumnya," ujar Kapolda bermarga Batak ini, memberi moral cerita pengabdian terakhir si mandor senior.
Kisah itu dia ceritakan dengan nada tegas dan bersemangat dalam konteks perubahan zaman dan konsistensi bekerja sepenuh hati.
"Perubahan status dari Polres ke Polresta ini hanya perubahan administrasi saja. Kalau tak dibarenge perubahan sikap, mental, dan perilaku pelayanan ke masyarakat, ini tak berguna," ujar pengganti Irjen Tornagogo Sihombing ini.
Menyusul pembentukan provinsi Papua Barat Daya sebagai pemekaran dari provinsi Papua Barat, kapolda berharap ada perubahan dan perbaikan sistem pelayanan ke masyarakat.
Tiga kali, kapolda mengulang dan menegaskan berubahnya cara pelayanan dan seluruh jajaran polresta berhubungan dengan masyarakat.
"Jangan seperti bangunan asal bangun saja. Pakai material KW-3. Kita harus melayani dengan hati
hati," katanya.
Dia mengingatkan ada 320 ribu jiwa penduduk Kota Sorong yang menilai dan menyaksikan bentuk layanan baru dari Polresta Sorong.
"Ini bukan hanya perubahan type, administratif, organisasi, pangkat pejabat, namun juga kualitas layanan," ujarnya.(tribunsorong.com/Safwan)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sorong/foto/bank/originals/20230307_Polresta-Sorong.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.