Siapa Karmele Llano Sanchez, Wanita Spanyol Pemberi Penghargaan ke Polairud Papua Barat
Terakhir, bulan lalu, Polairud menangkap dua tersangka pelaku penangkar 98 satwa liar Papua.
Penulis: M Nur Syamsudin | Editor: Thamsil Tahir
TRIBUNSORONG.COM , SORONG - Direktorat Polisi Republik Indonesia Korps Kepolisian Air dan Udara (Polairud) Polda Papua Barat, pekan lalu, mendapat penghargaan dari lembaga nirlaba lingkungan dunia, International Animal Rescue Indonesia atau YIARI (yayasan inisiasi alam rehabilitasi Indonesia).
Penghargaan diterima Komandan Polairud Polda Papua Barat, Kombes Pol Budy Utomo dari Executive Director YIARI Karmele llano Sanchez.
Penghargaan berupa piagam itu diberikan manajemen YIARI di Tanjung Kasuari ke jajaran polisi perairan Papua.
“Ini salah satu apresiasi membanggakan dari pihak luar,” kata Kombes Budy Utomo kepada TribunSorong.com, di markasnya, Tanjung Kasuari, Distrik Maladum Mes, sekitar 10 km barat Kota Sorong, Rabu (8/3/2023).

Polairud adalah organ Polri dibawah koordinasi langsung Polda Papua Barat dan Badan Pemeliharaan Keamanan (Baharkam) Polri.
Apresiasi itu diberikan atas rangkaian Polairud mengamankan marga satwa terlindungi di wilayah Kepala Burung, Tanah Papua.
Terakhir, bulan lalu, Polairud menangkap dua tersangka pelaku penangkar 98 satwa liar Papua.
Barang bukti antara lain; 27 ekor Kaka Tua Jambul Merah, 28 ekor Kaka Tua jambul Kuning, 9 ekor Kaka Tua Raja, 14 ekor burung Nuri Bayan Hijau dan 14 ekor burung Bayan Merah serta 6 ekor biawak.
Kedua orang ini ditangkap di tengah hutan Kampung Pulau Suprem Salawati Tengah, Kabupten Raja Ampat, Senin (16/1/2023) lalu.
Sebelumnya di masa pendemi, bersama Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Papua Barat, mereka juga melepasliarkaan satwa liar yang dilindungi jenis; 1 Landak Irian (Zaglossus brujnii) 53 ekor burung, Burung Merpati Hutan (Ducula sp.) sebanyak 3 (tiga) ekor, Mino Muka Kuning (Mino dumotii) sebanyak 16 (enam belas) ekor, Walik (Ptilinopus sp) sebanyak 34 (tiga puluh empat) ekor di Taman Wisata Alam (TWA) Sorong, Kota Sorong, Papua Barat Daya, Selasa (14/9/2021) lalu.
Karmele Llano Sanchez, atas nama YIARI berterima kasih kepada Polri dan semua pihak berdedikasi menjaga dan memelihara satwa liar Papua Barat.

Lantas siapa Karmele Llano Sanchez?
Dia adalah pendiri Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia
Karmele wanita kelahiran Bilbao, Spanyol, tahun 1978 lalu.
Saat datang ke Indonesia, tahun 2003, dia merintis nternational Animal Rescue Indonesia.
Papua Barat Daya
karmele llano sanchez
Distrik Maladum Mes
Polairud Polda Papua Barat
Kombes Pol Budy Utomo
yayasan inisiasi alam rehabilitasi Indonesia
YIARI
International Animal Rescue Indonesia
Tanjungkasuari
Kepala Burung
orangutan Kalimantan
Kesultanan Tidore Tolak Eksploitasi, Minta Pemerintah Hentikan Tambang di Raja Ampat |
![]() |
---|
Gramedia Sorong Kolaborasi dengan Kalawai Mart Manokwari, Ada Dooprize Diundi Tiap Bulan |
![]() |
---|
Dapat Bantuan 2 Kapal dari Pusat, Elisa Kambu Genjot Konektivitas Laut Papua Barat Daya |
![]() |
---|
Transportasi Papua Barat Daya Jadi Prioritas, Kadishub: Butuh Kolaborasi Pusat dan Daerah |
![]() |
---|
Masyarakat Tambrauw Dukung Program Unggulan Pemerintah Pusat: Kami Sudah Rasakan Manfaatnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.