Siapa Karmele Llano Sanchez, Wanita Spanyol Pemberi Penghargaan ke Polairud Papua Barat

Terakhir, bulan lalu, Polairud menangkap dua tersangka pelaku penangkar 98 satwa liar Papua.

|
Penulis: M Nur Syamsudin | Editor: Thamsil Tahir
Siapa Karmele Llano Sanchez, Wanita Spanyol Pemberi Penghargaan ke Polairud Papua Barat - 2023_Kombes-Pol-Budy-Utomo-berfose-bersama-Executive-Director-YIARI-Karmele-llano-Sanchez.jpg
TribunPapuaBarat.com/courtesy_Polairud
YIARI - Komandan Polairud Polda Papua Barat Kombes Pol Budy Utomo berfose bersama Executive Director YIARI Karmele llano Sanchez usai pemberian Penghargaan dari manajemen YIARI di Tanjung Kasuari di markas Polairud, Tanjung Kasuari, Distrik Maladum Mes, sekitar 10 km barat Kota Sorong, pekan lalu.
Siapa Karmele Llano Sanchez, Wanita Spanyol Pemberi Penghargaan ke Polairud Papua Barat - Karmele-llano-Sanchez_2023.jpg
courtesy_karmele
Executive Director YIARI Karmele llano Sanchez
Siapa Karmele Llano Sanchez, Wanita Spanyol Pemberi Penghargaan ke Polairud Papua Barat - Karmele-llano-Sanchez_2_2023.jpg
courtesy_IG
Karmele llano Sanchez

TRIBUNSORONG.COM , SORONG -  Direktorat Polisi Republik Indonesia Korps Kepolisian Air dan Udara (Polairud) Polda Papua Barat, pekan lalu, mendapat penghargaan dari lembaga nirlaba lingkungan dunia, International Animal Rescue Indonesia atau YIARI  (yayasan inisiasi alam rehabilitasi Indonesia).

Penghargaan diterima Komandan Polairud Polda Papua Barat, Kombes Pol Budy Utomo dari  Executive Director YIARI Karmele llano Sanchez. 

Penghargaan berupa piagam itu diberikan manajemen YIARI di Tanjung Kasuari ke jajaran polisi perairan Papua.

“Ini salah satu apresiasi membanggakan dari pihak luar,” kata Kombes Budy Utomo kepada TribunSorong.com, di markasnya, Tanjung Kasuari, Distrik Maladum Mes, sekitar 10 km barat Kota Sorong, Rabu (8/3/2023).

Komandan Polairud Polda Papua Barat Kombes Pol Budy Utomo berfose bersama Executive Director YIARI Karmele llano Sanchez usai pemberian Penghargaan dari manajemen YIARI di Tanjung Kasuari di markas Polairud, Tanjung Kasuari, Distrik Maladum Mes, sekitar 10 km barat Kota Sorong, pekan lalu.
Komandan Polairud Polda Papua Barat Kombes Pol Budy Utomo berfose bersama Executive Director YIARI Karmele llano Sanchez usai pemberian Penghargaan dari manajemen YIARI di Tanjung Kasuari di markas Polairud, Tanjung Kasuari, Distrik Maladum Mes, sekitar 10 km barat Kota Sorong, pekan lalu. (courtesy_TribunPapuaBarat.com/polairud)

Polairud adalah organ Polri dibawah koordinasi langsung Polda Papua Barat dan Badan Pemeliharaan Keamanan (Baharkam) Polri.

Apresiasi itu diberikan atas rangkaian Polairud mengamankan marga satwa terlindungi di wilayah Kepala Burung, Tanah Papua.

Terakhir, bulan lalu, Polairud menangkap dua tersangka pelaku penangkar 98 satwa liar Papua.

Barang bukti antara lain;  27 ekor Kaka Tua Jambul Merah, 28 ekor Kaka Tua jambul Kuning, 9 ekor Kaka Tua Raja, 14 ekor burung Nuri Bayan Hijau dan 14 ekor burung Bayan Merah serta 6 ekor biawak.

Kedua orang ini ditangkap di tengah hutan Kampung Pulau Suprem Salawati Tengah, Kabupten Raja Ampat, Senin (16/1/2023) lalu.

Sebelumnya di masa pendemi, bersama Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Papua Barat, mereka juga melepasliarkaan satwa liar yang dilindungi jenis; 1 Landak Irian (Zaglossus brujnii)  53 ekor burung, Burung Merpati Hutan (Ducula sp.) sebanyak 3 (tiga) ekor, Mino Muka Kuning (Mino dumotii) sebanyak 16 (enam belas) ekor,  Walik (Ptilinopus sp) sebanyak 34 (tiga puluh empat) ekor di  Taman Wisata Alam (TWA) Sorong, Kota Sorong, Papua Barat Daya, Selasa (14/9/2021) lalu.

Karmele Llano Sanchez, atas nama YIARI berterima kasih kepada Polri dan semua pihak berdedikasi menjaga dan memelihara satwa liar Papua Barat.

2023_03_Kombes Pol Budy Utomo berfose bersama Executive Director YIARI Karmele llano Sanchez
Kombes Pol Budy Utomo berfose bersama Executive Director YIARI Karmele llano Sanchez

Lantas siapa Karmele Llano Sanchez?

Dia adalah pendiri Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia

Karmele wanita kelahiran Bilbao, Spanyol, tahun 1978 lalu.

Saat datang ke Indonesia, tahun 2003, dia merintis nternational Animal Rescue Indonesia.

Halaman
12
Sumber: TribunSorong
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved