Kasus Stunting Sorong Selatan Turun, Pemda Gencarkan PHBS
Pencegahan stunting menurutnya lebih efektif apabila dimulai dari keluarga.
Penulis: Paulus Pulo | Editor: Milna Sari
TRIBUNSORONG.COM, TEMINABUAN - Kasus stunting Kabupaten Sorong Selatan menurun beberapa waktu terakhir.
Komandan Distrik Militer (Dandim) 1807/ Sorong Selatan Letnan Kolonel (Letkol) Ronald Michael Patty mengatakan beberapa waktu terakhir kasus stunting mengalami penurunan.
Hal itu ia sampaikan saat apel serbuan penanganan stunting di halaman Kodim 1807/Sorong Selatan, Papua Barat Daya, Selasa (14/3/2023).
Pencegahan stunting menurutnya lebih efektif apabila dimulai dari keluarga.
Tidak hanya keluarga miskin tapi seluruh keluarga Indonesia.
"Stunting berpotensi mengganggu Sumber Daya Manusia (SDM) dan berhubungan dengan tingkat kesehatan, bahkan kematian anak," ujarnya.
Baca juga: Pj Wali Kota Sorong: Angka Stunting Kota Sorong Naik 7 Persen, Butuh Kolaborasi Banyak Pihak
Putra asal Kota Ambon itu melanjutkan stunting merupakan kekurangan gizi pada bayi setelah 1.000 hari pertama kelahiran yang berlangsung lama dan menyebabkan terhambatnya perkembangan otak dan tumbuh pada anak.
Sementara itu, Bupati Sorong Selatan Samsudin Anggiluli mengatakan penanganan stunting dilakukan dengan memberikan bantuan dan sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Baca juga: 17 Jabatan di Polres Sorong Selatan Dirotasi, AKBP Choiruddin: Harus Inovatif
"Kami bersama TNI/Polri bekerjasama menurunkan angka stunting," ucapnya.
Lanjut bupati dua periode ini Presiden Joko Widodo telah mengerahkan kepada semua pihak bahwa tahun 2024 angka stunting harus turun menjadi 16 persen secara nasional.(tribunsorong.com/paulus pulo)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.