Ramadhan 2023

Apa Itu Nyadran? Menjadi Tradisi Masyarakat Jawa yang Dilakukan Menjelang Bulan Suci Ramadhan

Berikut ini adalah pengertian Nyadran, tradisi masyarakat Jawa yang memiliki banyak makna.

Editor: Rahman Hakim
TRIBUNJOGJA.COM/Sri Cahyani Putri Purwaningsih
Nyadran Agung Kabupaten Kulon Progo, Selasa (14/3/2023). 

Apa Itu Nyadran? Tradisi Masyarakat Jawa yang Dilakukan Menjelang Bulan Suci Ramadhan

TRIBUMSORONG.COM - Berikut ini adalah pengertian Nyadran, tradisi masyarakat Jawa yang memiliki banyak makna.

Biasanya Nyadran ini dilakukan oleh masyarakat yang berada di wilayah Jawa.

Nyadran umumnya diselenggarakan saat menjelan bulan suci Ramadhan, tepatnya bulan Syaban.

Nyadran berasal dari bahasa Sanskerta "Sraddha" yang artinya keyakinan, dikutip dari menpan.go.id.

Dalam kalender Jawa, bulan Ramadan disebut dengan Bulan Ruwah, sehingga Nyadran juga dikenal sebagai acara Ruwah.

Nyadran diadakan satu bulan sebelum dimulainya puasa atau pada 15, 20, dan 23 bulan Ruwah.

Nyadran dilakukan dengan bersih-bersih makam para orang tua atau leluhur, membuat dan membagikan makanan tradisional, serta berdoa atau selamatan bersama di sekitar area makam.

Nyadran dimaksudkan sebagai sarana mendoakan leluhur yang telah meninggal dunia, mengingatkan diri bahwa semua manusia pada akhirnya akan mengalami kematian.

Baca juga: Apa Perbedaan dari Kata Ramadhan Karim dengan Ramadhan Mubarak? Simak Penjelan Artinya Berikut Ini

Sekaligus dijadikan sebagai sarana guna melestrikan budaya gotong royong dalam masyarakat sekaligus upaya untuk dapat menjaga keharmonisan bertetangga melalui kegiatan kembul bujono (makan bersama).

Tradisi Nyadran dilakukan dengan kearifan lokal masing-masing sehingga dibeberapa tempat terdapat perbedaan-perbedaan dalam prosesi pelaksanaannya.

Tata cara pelaksanaan tradisi nyadran tidak hanya sekedar ziarah ke makam leluhur.

Namun juga terdapat nilai-nilai sosial budaya seperti gotong royong, pengorbanan, ekonomi, menjalin silaturahmi, dan saling berbagi antar masyarakat di suatu lingkungan.

Mengutip jogjakota.go.id, tradisi Nyadran terdiri dari berbagai kegiatan, yakni

1. Melakukan besik, yaitu pembersihan makam leluhur dari kotoran dan rerumputan.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved