Festival Munara Beba Tambrauw

Peluru dan Mortir Sisa Perang Dunia II Dipajang di Festival Munara Beba, Simak Kisah Penemunya

Dari tujuh peluru itu, enam di antaranya berkarat, sedangkan satu lagi masih dalam kondisi mulus.

Penulis: Petrus Bolly Lamak | Editor: Jariyanto
TRIBUNSORONG.COM/PETRUS BOLLY LAMAK
Peluru dan mortir sisa Perang Dunia II yang baru saja ditemukan warga dipajang di Festival Munara Beba Byak Karon, Kampung Werur, Distrik Bikar, Kabupaten Tambrauw, Papua Barat Daya, Rabu (22/3/2023). 

TRIBUNSORONG.COM, FEF - Tujuh peluru dan satu mortir aktif sisa Perang Dunia II ikut dipamerkan dalam Festival Munara Beba Byak Karon di Kampung Werur, Distrik Bikar, Kabupaten Tambrauw, Papua Barat Daya, Rabu (22/3/2023).

Dari tujuh peluru itu, enam di antaranya berkarat, sedangkan satu lagi masih dalam kondisi mulus.

Baca juga: Pantai Werur Lokasi Festival Munara Beba Byak Karon Tambrauw, Pengunjung Bisa Sekaligus Berwisata

Adapun mortir aktif beratnya diperkirakan mencapai 12 kilogram (kg).

Peluru dan mortir aktif yang dipajang di sebuah stan itu baru saja ditemukan seorang perempuan asal Kampung Werur bernama Antonia Mambrasar pada Rabu (22/3/2023) pagi.

"Mama datang bersih-bersih di sekitar pantai lalu menemukan peluru dan mortir aktif ini," ucap Antonia kepada TribunSorong.com.

Ia bilang, amunisi-amunisi tersebut itu ditemukan persis dipinggir pantai.

Baca juga: Tambrauw dan Raja Ampat Endemis Tinggi Malaria, Pemprov Papua Barat Daya Bagikan 57 Ribu Kelambu

Ia menggali sedalam sekitar satu meter agar bisa mengangkat mortir.

"Sempat saya goyang-goyang mortir, dalamnya masih bunyi-bunyi," ujarnya

Antonia menyebut, temuan itu tidak diserahkan ke pihak kepolisian tapi dipajang di festival.

Setelah itu nantinya akan disimpan di rumah sebagai pajangan.

"Kebetulan ini ada festival jadi kami pajang. Kalau ada yang beli kami jual," ujarnya.

Warga lainnya, Econ Mambrasar mengatakan, Werur menyimpan banyak sisa peninggalan PD II, mulai dari bangkai pesawat hingga amunisi.

"Banyak peninggalan perang yang ditemukan warga, yang sudah dijual juga banyak," kata Econ.

Selain peluru dan mortir aktif, terdapat kerjaan tangan dari masyarakat Kampung Werur yang dipamerkan dalam festival.

Baca juga: Kampung Matatun Tambrauw Sandang Desa Wisata Indonesia 2023, Dua Destinasi Jadi Andalan

Tas Noken menjadi dominan di setiap stan pameran.

Halaman
12
Sumber: TribunSorong
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved