Festival Munara Beba Tambraw
Intip Parade Enam Marga Suku Byak Karon di Festival Munara Beba Tambrauw
Ada enam Keret yang hadir yakni Keret Ikatan Keluarga Mar, Keret Mayor, Keret Paraibabo, Keret Mambrasar, Keret Mirino, dan Keren Yapen.
Penulis: Petrus Bolly Lamak | Editor: Milna Sari
TRIBUNSORONG.COM, FEF - Pembukaan Festival Munara Beba Kawasan Byak Karon di Kampung Werur Distrik Bikar Kabupaten Tambrauw ramaikan dengan parade keret atau marga, Kamis (23/3/2023).
Ada enam keret yang hadir yakni Keret Ikatan Keluarga Mar, Keret Mayor, Keret Paraibabo, Keret Mambrasar, Keret Mirino, dan Keren Yapen.

Parade dari enam keret itu dipimpin langsung oleh masing-masing kepala suku.
Parade bertujuan, memperkenalkan enam keret Suku Byak di Tambrauw yang dikenal dengan Bikar.
Marga ini memiliki hubungan yang sangat erat dengan kehidupan sehari-hari di wilayah adat Suku Abun.
Enam keret Suku Byak di Kabupaten konservasi itu memiliki kehidupan historis masa lalu yang telah ditanamkan secara turun temurun oleh para leluhur saat mendiami pesisir pantai wilayah Werur dan Sausapor, Kabupaten Tambrauw.
Baca juga: Ada Sirih Pinang Unik di Festival Budaya Munara Beba Tambrauw, Begini Cara Buatnya
Ketua Adat Suku Byak Karon Tambrauw Yunus Rumansara mengatakan, masyarakat adat Papua menjadi bagian dari tatanan budaya dan memiliki adat istiadat kaya dan unik.
Adat bagi orang Papua sudah ada sejak masih dalam kandungan ibunya hingga lahir, hidup dan meninggal.

"Adat istiadat orang Papua itu sudah ada sejak ia masih dalam kandungan ibunya sehingga sangat dihargai dan dihormati," katanya saat membuka festival budaya ini.
Baca juga: Massa Tumpah Ruah Nonton Pembukaan Festival Budaya Munara Beba Byak Karon Tambrauw
Yunus Rumansara bilang, Suku Byak adala Suku yang suk berkelana sehingga ada diseluruh pelosok.
Teristimewa dari Sorong sampai Merauke, pesisir pantai sampai pegunungan sehingga suku Byak selalu ada dan hidup berdampingan dengan suku-suku lain teristimewa suku Abun di kabupaten Tambrauw.
"Kami Suku Byak selalu ada di mana-mana dan selalu hidup berdampingan dengan suku lain," ujarnya kepada TribunSorong.com.
Baca juga: Peluru dan Mortir Sisa Perang Dunia II Dipajang di Festival Munara Beba, Simak Kisah Penemunya
Tujuan Festival Munara Beba ini, katanya, untuk mempersatukan masyarakat Byak Karon dan mengangkat nilai-nilai budaya hukum adat yang selama ini tenggelam dan terlupakan.
Memperkuat kelembagaan masyarakat adat Byak Karon terutama mempersatukan enam Keret yang ada di Kabupaten Tambrauw.
"Kami harapkan semua masyarakat mendukung kegiatan festival budaya Munara Beba ini," ujar Yunus Rumansara.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.