Wisata di Raja Ampat

Hindari 4 Hewan Berbahaya ini saat Bekunjung ke Raja Ampat: Ada Hiu, Ulat Laut hingga Bintang Laut

Beberapa hewan berbahaya yang harus diwaspadai di Raja Ampat wisata Papua Barat Daya ini bisa menyebabkan nyawa terancam karena racun yang mematikan.

Editor: Rahman Hakim
animalspot.net
Bintang Laut Berduri 

Hindari 4 Hewan Berbahaya ini saat Bekunjung ke Raja Ampat: Ada Hiu, Ulat Laut hingga Bintang Laut

TRIBUNSORONG.COM - Berikut ini adalah hewan yang harus Anda jauhi saat bekunjung atau berwisata ke Raja Ampat.

Beberapa hewan berbahaya yang harus diwaspadai di Raja Ampat wisata Papua Barat Daya ini bisa menyebabkan nyawa terancam karena racun yang mematikan.

Ada satwa liar yang bisa ditemukan namun harus dihindari potensi bahayanya, dengan beberapa aturan sederhana.

aturan sederhananya jangan mengusik atay mengganggu, mengejar atau menyentuh satwa liar baik di darat atau di laut.

Dengan begitu kemungkinan cedera atau ancaman bahaya sangat kecil.

Selain itu saat menjumpai satwa liar Raja Ampat harus tetap tenang dan jangan berisik.

Amati satwa liar dari jarak yang aman tanpa berusaha menyentuh atau mengganggunya.

Sehingga sebelum datang berkunjung, kenali beberapa margasatwa yang wajib diwasspadi pengujung.

1. Hiu

Melihat hiu berenang secara langsung di alam liar bisa menjadi daya tarik pengunjung Raja Ampat.

Meski hiu biasanya mengabaikan penyelam atau perenang sepenuhnya; mereka tidak tertarik pada manusia.

Meskipun jarang terjadi, hiu dapat menunjukkan ‘ketertarikan’ terhadap manusia dengan berenang lebih dekat dari biasanya, atau sekedar lewat beberapa kali.

Namun jangan khawatir, karena pada saatnya hiu akan menjauh.

2. Ular Laut

Bagi pengunjung di Raja Ampat, lazim jika menjumpai ular laut, apalagi saat snorkeling dan menyelam.

Biasanya dijumpai ketika mereka berenang bebas ke permukaan untuk bernafas, atau bergerak di antara karang untuk mencari makanan.

Ular laut sendiri sangat berbisa, namun tidak agresif.

Namun jangan sekali-kali menyentuh ular laut, apalagi mengganggunya, karena bisa merasa terancam.

3. 'Blue-ringed Octopus' (Gurita Cincin Biru)

Gurita yang memiliki warga yang sangat indah ini, memiliki racun yang sangat tinggi.

Gurita jenis ini memiliki bisa yang cukup untuk membunuh 26 manusia dewasa hanya dalam hitungan menit.

Bahkan tidak ada antidot untuk bisa gurita cincin biru.

Gurita cincin biru biasanya ditemukan di terumbu karang atau perairan dangkal, dan lebih aktif di malam hari.

Meskipun cukup jinak, gurita jenis ini sangat berbahaya bagi manusia jika merasa terusik atau terganggu.

Gurita berukuran kecil ini akan memberikan peringatan jika merasa gelisah dan terganggu, yaitu dengan memperlihatkan puluhan cincin berwarna biru cerah di sekujur tubuhnya; Anda bagi Anda untuk menjauh.

4. Bintang Laut Berduri

Bintang laut berduri adalah pemakan terumbu karang yang sangat lahap, yang tidak hanya dapat menimbulkan kerusakan pada terumbu karang, namun juga manusia yang menyentuhnya.

Ini menghasilkan racun syaraf yang menyebabkan rasa sakit parah dan menyengat tajam.

Meski bintang laut ini tidak memiliki mekanisme untuk menyuntikkan racun, tetapi durinya dapat melukai orang.

Selain satwa liar di laut, wisatawan juga harus waspada dengan satwa liar di darat.

Apalagi Raja Ampat memiliki hutan lebat yang menutupi kepulauan ini dipenuhi dengan kehidupan.

Ada berbagai jenis ular, sanca, biawak, babi hutan, dan laba-laba.

Meski kemungkinan bertemu sangat kecil, tidak ada salahnya untuk waspada.

Karena biasanya hewan-hewan tersebut akan menghindari atau menjauh dari aktivitas manusia.

Sehingga jangan mengusik atau mengganggu, mengejar atau menyentuh satwa liar baik di darat atau di laut, maka kemungkinan Anda cedera atau terancam bahaya sangatlah kecil.

(TribunSorong)

 

 

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved