Temuan Mayat di Jalan Bandara Kambuaya

Kasus Penemuan Mayat di Jalan Bandara Kambuaya, Pemkab Maybrat Santuni Keluarga

Kornelius Kambu mengatakan, pihaknya menyampaikan kepada keluarga bahwa jenazah almarhum YK diberikan sepenuhnya kepada pihak kepolisian.

Penulis: Desianus Watho | Editor: Jariyanto
ISTIMEWA POLRES MAYBRAT
Warga dan anggota Polres Maybrat membersihkan jalan yang dipalang warga pascapenemuan mayat di Kampung Persiapan Saman, Distrik Ayamaru Timur, Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya. 

TRIBUNSORONG.COM, KUMURKEK - Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Maybrat Kornelius Kambu mewakili pemerintah daerah merespons kasus penemuan mayat di Kampung Persiapan Saman, Distrik Ayamaru Timur, Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya, Selasa (18/4/2023).

Baca juga: Mayat di Jalan Bandara Kambuaya Batal Diautopsi, Ini Penjelasan Kapolres

Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunSorong.com, jenazah merupakan warga setempat berinisial YK.

Korban ditemukan di tepi jalan utama Bandara  Kambuaya.

Baca juga: Sosok Mayat di Jalan Bandara Kambuaya Ternyata Senang Berburu Malam hari

Jenazah terbaring dengan tangan kiri memegang uang dan kanan memegang korek api.

Korban yang sehari-hari bekerja sebagai petani itu ditemukan sekitar pukul 06.20 WIT.

Kornelius Kambu mengatakan, pihaknya menyampaikan kepada keluarga bahwa jenazah almarhum YK diberikan sepenuhnya kepada pihak kepolisian.

Baca juga: Tak Terima Temuan Mayat, Warga Bersitegang Dengan Kepolisian dan Pemkab Maybrat

Tujuannya dalam rangka olah tempat kejadian perkara (TKP), visum, ataupun autopsi.

"Bedasarkan permintaan keluarga, hasil tersebut sampaikan kepada pemerintah secara transparan," kata Kornelius Kambu, Rabu (19/4/2023).

Jenazah YK, lanjutnya, dibawa ke rumah sakiy guna keperluan visum, namun tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.

Baca juga: Warga Tutup Jalan Pasca Temuan Mayat, ASN Kabupaten Maybrat Terlambat Ngantor

Guna memastikan penyebab kematian harus dilakukan autopsi, namun keluarga menolak.

"Kami berpikir bahwa itulah keputusan keluarga. Kami pemerintah prinsipnya merespons secara baik, karena kejadian di pinggir jalan utama. Pak penjabat bupati memerintahkan saya selaku kepala dinas pendidikan menyerahkan uang (santunan, red) Rp50 juta kepada pihak keluarga korban," kata Kornelius Kambu.

Uang tersebut, tambahnya, diberikan buat keperluan mengurus jasad YK.

Hal itu sebagai upaya agar tidak menggangu aktivitas dan mobilitas masyarakat karena memasang palang di TKP penemuan mayat. (tribunsorong.com/desianus watho)

Sumber: TribunSorong
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved