Puasa Syawal

Bolehkah Puasa Syawal Dikerjakan Tidak Berurutan? Bagaimana Hukumnya? Simak Tata Caranya Berikut

Inilah hukum mengerjakan Puasa Syawal secara tidak berurutan atau selang-seling, ketahui juga tata cara mengerjakannya.

Editor: Rahman Hakim
Instagram/dzulqarnainms
Puasa Syawal: Hukum berpuasa syawal secara tidak berurutan atau diselang-seling dalam pengerjaannya. 

Mengapa tidak dimulai langsung sejak tanggal 1 Syawal?

Karena tanggal 1 Syawal merupakan hari raya idul fitri dan di hari tersebut kita diharamkan untuk berpuasa sebagaimana di tanggal 10 Dzulhijah (hari raya idul adha), dan tanggal 11, 12, serta 13 Dzulhijah (hari-hari tasyriq).

ILUSTRASI Puasa Syawal. Ustaz Abdul Somad memberikan penjelasan mengenai mana yang sebaiknya didahulukan, puasa ganti (qadha) atau puasa Syawal.
ILUSTRASI Puasa Syawal.  (bersamadakwah.net)

Lantas bagaimana jika seseorang melaksanakan puasa sunah Syawal secara selang-seling dalam arti tidak berurutan?

Syekh Nawawi al-Bantani dalam kitab Nihayah al-Zain, h. 197 menyatakan:

Keempat adalah (puasa sunah enam hari di bulan Syawal) berdasarkan hadits, ‘Siapa yang berpuasa Ramadhan, lalu mengiringinya dengan enam hari puasa di bulan Syawal, ia seakan puasa setahun penuh.’

Baca juga: Puasa Syawal, Bolehkah Dikerjakan Berselang atau Tidak Berurutan 6 Hari? Ini Penjelasan Buya Yahya

Hadits lain mengatakan, puasa sebulan Ramadhan setara dengan puasa sepuluh bulan, sedangkan puasa enam hari di bulan Syawal setara dengan puasa dua bulan. Semua itu seakan setara dengan puasa (wajib) setahun penuh’.

Keutamaan sunah puasa Syawal sudah diraih dengan berpuasa secara terpisah dari hari Idul Fithri. Hanya saja memuasakannya secara berturut-turut lebih utama. Keutamaan sunah puasa Syawal habis seiring berakhirnya bulan Syawal. Tetapi dianjurkan mengqadhanya.

Dari penjelasan Syekh Nawawi di atas bisa kita pahami bahwasanya berpuasa sunah Syawal secara berturut-turut sebanyak 6 hari yakni dari tanggal 2 hingga 7 Syawal hukumnya adalah lebih utama, namun boleh juga melakukannya secara terpisah-pisah, yang terpenting dilakukan selama masih berada di bulan Syawal.

Bahkan dijelaskan pula oleh Imam Nawawi bahwasanya kalaupun kita melewatkan melakukan puasa Syawal di bulan Syawal, kita bisa mengqadlanya di bulan berikutnya.

Tata Cara Menjalankan Puasa Syawal

Tata cara puasa Syawal tidak ada perbedaan dengan puasa di bulan Ramadhan, hanya saja yang membedakan hanyalah niat.

1. Membaca niat Berikut niat puasa Sunnah di bulan Syawal:

Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i sunnatis Syawwali lillahi ta'ala. Artinya: "Aku berniat puasa Sunah Syawal esok hari karena Allah SWT."

2. Makan sahur

Halaman
123
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved