Hardiknas di Kota Sorong

30 Tahun Jadi Guru, Dorkas Maniburi Minta Pemerintah Perhatikan Nasib Guru

Wanita 59 tahun itu meminta pemerintah kota Sorong lebih memperhatikan nasib guru.

Penulis: Petrus Bolly Lamak | Editor: Milna Sari
TRIBUNSORONG.COM/PETRUS BOLLY LAMAK
Sarce Dorkas Maniburi Kepala Sekolah SDN-01 kota Sorong yang mengabadikan diri selama 30 tahun menjadi guru. 

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Sarce Dorkas Maniburi mengabadikan diri selama 30 tahun menjadi guru.

Wanita asal Kabupaten Serui ini masuk jadi guru sejak tahun 1994 silam.

Dan saat ini Dorkas menjabat sebagai kepala sekolah sekolah dasar (SDN-01) kota Sorong, Papua Barat Daya.

"Saya PNS mulai 2018 dan sampai sekarang menjabat Kepsek di SDN-01 kota Sorong," katanya usai upacara Hardiknas 2023 di halaman kantor Wali Kota Sorong Selasa (2/5/2023).

Baca juga: Siswa SMA YPPK Agustinus Sorong Diminta Santun dan Hargai Budaya, Ada Apa?

Wanita 59 tahun itu meminta pemerintah kota Sorong lebih memperhatikan nasib guru.

Karena guru merupakan profesi mulia untuk mendidik dan mengajarkan anak bangsa lebih baik.

"Melalui momen Hardiknas 2023, nasib guru lebih diperhatikan lagi," ungkapnya kepada TribunSorong.com.

Ia sampaikan, gerakan program guru P3K harus lebih efisien agar kebutuhan guru bisa terpenuhi dengan baik.

Baca juga: Peringatan Hardiknas, Yan Piet Moso Ajak Guru Kabupaten Sorong Bergerak Semarakkan Ini

"Kalau nasib guru tidak jadi proritas ini bisa pengaruhi kinerja guru dalam kelas," ujarnya.

Ia menceritakan bahwa, menjadi guru banyak pengalaman suka duka dialami di sekolah.

Persoalan utama yang dihadapi guru itu yakni menghadapi karakter siswa yang sangat berbeda-beda.

"Apa lagi kami yang mengajar SD ini memang susah-susah gampang tapi itulah tugas guru yang wajib kami lalui," ungkapnya.

Baca juga: Mama Fami, Perempuan Moi Merajut Mimpi di Pondok Harapan

Tapi ucapnya, perbedaan karakter anak sekolah menjadi seni tersendiri bagi guru untuk mampuh menunjukan skil sebagai tenaga pendidik.

Perbedaan itu, lanjutnya menjadi hal biasa yang dihadapi setiap guru saat mengajar di dalam kelas.

"Justru berbeda karakter itu memacuh guru semakin kreatif," jelasnya.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved