Ini Penyebab Sorong disebut sebagai Kota Minyak
Kota Sorong sendiri ditetapkan sebagai ibu kota provinsi baru tersebut.
Penulis: Misael Membilong | Editor: Milna Sari
TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Seiring, pemerintah baru saja membentuk provinsi baru di Pulau Papua, Papua Barat Daya.
Kota Sorong sendiri ditetapkan sebagai ibu kota provinsi baru tersebut.
Ibukota Papua bagian barat daya ini memiliki julukan Kota Minyak.
Jadi mengapa Kota Sorong di sebut sebagai kota minyak?
Sorong dikenal sebagai kota minyak karena banyaknya sumur minyak di daerah tersebut.
Minyak mentah memang merupakan potensi besar di daerah Sorong.
Hal ini membuat Sorong menjadi benteng bagi perusahaan minyak.
Pengeboran minyak di Sorong sudah berlangsung lama.
Baca juga: Delapan Hari Dibuka, KPU Kota Sorong Sebut Belum Ada Parpol yang Ajukan Balon DPRD
Pada tahun 1935, Nederlands Nieuw-Guinea Petroleum Maatschappij (NNGPM) memulai pengeboran minyak pertama di Sorong.
Situs BPK RI melaporkan saat ini terdapat sedikitnya 350 sumur minyak di Kabupaten Sorong, sedangkan pelabuhan ekspor minyak dan tangki penyimpanan berada di Kota Sorong.
Dengan potensi minyak yang kaya, Sorong menjadi pintu gerbang bagi investor dalam dan luar negeri untuk berinvestasi di Indonesia.
Baca juga: Destinasi Wisata Kota Sorong yang Jadi Pintu Masuk Investor Ke Tanah Papua
Sejarah Kota Sorong
Kota Sorong berasal dari bahasa Biak Numfor yaitu Soren yang berarti laut yang dalam dan bergelombang.
Belakangan, para misionaris Tionghoa, Maluku, Sangir Talaud, dan Eropa melafalkan kata Soren sebagai Sorong, dan gelar ini diwariskan hingga saat ini.
Awalnya Kota Sorong adalah sebuah kabupaten.
Namun berkembang kemudian, menjadi kota administratif Sorong pada tahun 1996.
Status kota tersebut naik lagi menjadi daerah otonom Kota Sorong, dan resmi lepas dari Kabupaten Sorong pada tanggal 28 Februari 2000.
(tribunsorong.com/misael membilong)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.