Setengah Abad Jadi Misonaris di Tanah Papua, Pater Anton Tromp Asal Belanda Tutup Usia
Almarhum mengabdikan diri sebagai misonaris di tanah Papua selama 50 tahun.
Penulis: Petrus Bolly Lamak | Editor: Milna Sari
ia menerima Kaul Kekal untuk hidup sebagai seorang biarawan Augustin (OSA) secara penuh.
Kemudian ditahbisakan menjadi imam pada tanggal 07 Desember 1969.
Sesudah pentahbisannya Pater Tromp mengikuti kursus memisa-Kursus di Roterdam dan Tropenkursus (bahasa Indonesia) di Tropen Institut Amsterdam (1969).
Pater Anton Tromp telah dipersiapkan untuk menjadi misionaris di Asia Tenggara, tepanya di Indonesia (Papua).
Dengan terus belajar dan mengikuti berbagai kursus, akhirnya Pater Anton Tromp di berangkatkan dari Negeri Belanda menuju Jakarta.
Tepat 20 Januari 1970 Pater Tromp tiba dengan selamat di Batavia (Jakarta) dan melanjutkan perjalanan misinya menuju Papua tepatnya di wilayah kepala burung (Manokwari).
Lalu ditugaskan menjadi Pastor Pembantu St. Yohanes di Bintuni (1970-1973).
Tugas pelayanan sebagai misionaris di Paroki Bintuni dijalaninya selama tiga tahun.
Karena ia harus diberangkatkan ke Filipina untuk mengambil studi pastoral sosiologi selama dua tahun.
Sekembalinya dari studi di Filipina (1975), Pater Tromp kembali ditugaskan untuk menjadi Delsos Keuskupan Manokwari Sorong dan Ketua Yayasan Sosial Augustinus (1975-1987).
Menjadi pembina SMA YPPK Augustinus-Sorong (1975-1995), Kepala Kantor Keuskupan Manokwari Sorong (1987-1995), Vikjen atau wakil uskup Manokwari-Sorong (1987-1995).
Dipercayakan sebagai Administrator Diosesan Keuskupan Manokwari Sorong (1988) dan PJS Paroki Kristus Raja Sorong (1994-1995) serta masih banyak tugas-tugas lain yang diembanya baik dalam lingkungan Keuskupan maupun dalam Regio Ordo Santo Augustinus. (tribunsorong.com/petrus bolly lamak)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sorong/foto/bank/originals/20230508_pater-anton.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.