WHO Cabut Darurat Kesehatan Global Covid-19, Begini Reaksi Pemkab dan Nakes di Raja Ampat

Dikatakannya masyarakat Raja Ampat sudah harus tau bahwa organisasi Kesehatan Dunia atau WHO sudah mengeluarkan edaran untuk mencabut darurat kesehata

Penulis: Willem Oscar Makatita | Editor: Milna Sari
TRIBUNSORONG.COM/WILLEM OSCAR MAKATITA
Wakil Bupati Raja Ampat sekaligus Ketua Harian Covid-19 Raja Ampat Orideko Iriano Burdam. 

TRIBUNSORONG.COM, WAISAI - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari Jumat (5/5/2023) menyatakan Covid-19 bukan lagi darurat kesehatan global.

Dilansir dari reuters, virus yang menyebabkan lebih dari 6,9 juta kematian, mengganggu ekonomi global dan komunitas yang porak poranda, harus dikelola seperti penyakit menular lainnya.

Sebelumnya Komite Darurat WHO memberikan rekomendasi agar WHO mendeklarasikan akhir dari darurat kesehatan publik global Covid-19.

Terkait pernyataan WHO, publik di provinsi Papua Barat Daya khususnya di Kabupaten Raja Ampat, sudah harus tau tentang hal itu.

Baca juga: Tak Tahan Berjemur, Siswi SMP di Waisai Pingsan saat Upacara HUT ke 20 Raja Ampat

Sebagai ketua harian Covid-19 kabupaten Raja Ampat, Orideko Iriano Burdam, mengaku sependapat dengan keputusan yang dikeluarkan organisasi kesehatan dunia yang menyatakan Covid-19 bukan lagi sebagai darurat kesehatan dunia.

"Kami selalu himbau kepada masyarakat Raja Ampat bahwa harus mematuhi protokol kesehatan, meskipun kita tau bahwa virus Corona ini sudah tidak ada," ujar Orideko Burdam, Selasa (9/4/2023).

Dikatakannya masyarakat Raja Ampat sudah harus tau bahwa organisasi Kesehatan Dunia atau WHO sudah mengeluarkan edaran untuk mencabut darurat kesehatan global Clvid-19.

Meski demikian kata Burdam, masyarakat tetap harus memakai masker. Hal itu untuk menghindari bakteri atau debu saat berada di luar rumah.

"Memang WHO sudah cabut darurat kesehatan global Covid-19. Artinya di dunia ini sudah tidak ada lagi virus Corona. Namun tidak serta merta kita tidak mematuhi Prokes. Pakai masker itu penting untuk menghindari debu maupun bakteri," tandasnya.

Musik tradisional Suling Tambur memeriahkan persiapan HUT Ke-20 Kabupaten Raja Ampat di pantai WTC.
Musik tradisional Suling Tambur memeriahkan persiapan HUT Ke-20 Kabupaten Raja Ampat di pantai WTC. (TRIBUNSORONG.COM/WILLEM OSCAR MAKATITA)

Meski begitu kata Orideko, pemerintah Raja Ampat masih menunggu pengumuman resmi dari pemerintah pusat melalui Kementrian Kesehatan terkait edaran WHO.

dr.Laura, SpA, salah seorang tenaga kesehatan (Nakes) di RSUD kabupaten Raja Ampat, justru minta agar masyarakat terus mematuhi protokol kesehatan.

Baca juga: Pimpin Upacara HUT Ke-20 Kabupaten Raja Ampat, Abdul Faris Umlati Kutip Pesan Aritoteles

Menurutnya, meski WHO telah mencabut darurat kesehatan global Covid-19, namun masih ada penyakit-penyakit lain yang gampang terjangkit.

"Memang benar baru saja WHO mengeluarkan edaran mencabut darurat kesehatan dunia Covid-19. Namun bukan berarti masyarakat Raja Ampat tidak lagi mematuhi Prokes. Pakai masker itu penting, itu untuk menghindar penyakit menular lainnya," tegas dr.Laura.

Senada dengan Wakil Bupati Raja Ampat, kata Laura saat ini pihaknya masih menunggu edaran resmi dari Kementrian Kesehatan terkait pencabutan darurat kesehatan dunia Covid-19.

Baca juga: Musik Suling Tambur Meriahkan Persiapan Upacara HUT ke-20 Kabupaten Raja Ampat

"Hal ini sudah dikordinasikan dengan pak bupati Raja Ampat. Jadi kami masih menunggu edaran resmi dari Kementrian Kesehatan terkait edaran WHO mencabut darurat kesehata global Covid-19," terangnya.

Halaman
12
Sumber: TribunSorong
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved