UMKM Corner

Begini Cita Rasa Kopi Papua Menurut Pengusaha Muda Kota Sorong

Tribuners, dari beberapa owner kopi di Kota Sorong, ada satu pengusaha muda dengan branding-nya yang menarik yaitu Kopi Kopi Soq.

Penulis: Misael Membilong | Editor: Milna Sari
TRIBUNSORONG.COM
Owner Kopi-kopi SOQ Fahmi di studio TribunSorong.com. 

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Bisnis kopi kekinian di Indonesia tengah menjamur dalam beberapa tahun belakangan.

Kota Sorong sebagai Ibu Kota Provinsi Papua Barat Daya yang adalah wilayah termuda di Indonesia, memilki beberapa kedai kopi sekaligus tongkrongan kawula muda yang memiliki daya tarik tersendiri jika dibahas.

Tribuners, dari beberapa owner kopi di Kota Sorong, ada satu pengusaha muda dengan branding-nya yang menarik yaitu Kopi Kopi Soq.

Baca juga: Resep Membuat Kue Bolu Panggang Pasta Kopi, Bagaimana Agar Hasilnya Mengembang Sempurna? Ini Tipsnya

Fahmi, owner kopi kopi soq saat bertandang ke TribunSorong.Com, Senin (19/6/2023) dalam poudcast UMKM Corner bersama Milna Sari Jurnalis TribunSorong.Com mengisahkan bagaimana awal mula usahanya dilakoni.

Owner Kopi Kopi Soq mengawali usaha tersebut pada September 2016 pasca menikah dengan istrinya dan memutuskan untuk membuka usaha sendiri.

Usaha kopi menjadi pilihan Fahmi karena kegemarannya akan minuman berkafein tersebut.

"Awalnya itu sesudah menikah, mau nongkrong agak susah, akhir memutuskan untuk buka usaha kopi supaya tongkorongannya bisa dibawah ke rumah," ucap Fahmi sambil ketawa lepas.

Fahmi juga menambahkan untuk usaha kopinya, ia lebih berfokus pada kopi tanpa gula (singel orgin) yang dipisahkan berdasarkan daerah-daerah di Indonesia.

Bahan kopinya sendiri kata Fahmi ia dapatnya dari petani langsung dan juga dari pihak pengepul.

Owner Kopi Kopi Soq menyampaikan bahwa kegemaran pelanggan macam-macam namun ia menambahkan kalau masyarakat Papua sendiri lebih ke Kopi Hitam dan Kopi Susu.

Selain disediakan dalam cangkir ada juga produk kopi botolan yang di jual dengan harga Rp25 ribu.

Tidak hanya kopi olahan yang dijual ada juga biji kopi yang ditawarkan.

Ia juga mengaku bahwa untuk kopi asli Papua masih cukup sulit untuk didapatkan.

Memulai usaha tersebut Fahmi mengaku awalnya dari niat kemudian mengumpulkan dana dan dukungan dari orang tua, keluarga serta sahabat.

Perjalanan usahanya tentu banyak hambatan terutama pada masa pademi, Fahmi mengaku bahwa dirinya begitu kaget dengan keadaaan yang usahanya harus tutup total namun dibalik itu semua ada hikma dan lebih kepada belajar bagaimana berhan hidup.

Halaman
12
Sumber: TribunSorong
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved