Tak Hanya Kekurangan Guru dan Ruangan, SD YPPK Teminabuan Minim Fasilitas Kursi dan Meja
SD YPPK Santo Paulus Teminabuan, ternyata tidak hanya kekurangan ruangan belajar dan guru kelas. Masih ada sejumlah persoalan lainnya yang kekurangan.
Penulis: Paulus Pulo | Editor: Rahman Hakim
TRIBUNSORONG.COM, TEMINABUAN - SD YPPK Santo Paulus Teminabuan, ternyata tidak hanya kekurangan ruangan belajar dan guru kelas, namun masih ada sejumlah persoalan lainnya yang harus segera ditangani.
Persoalan yang paling krusial yang dihadapi kali ini antara lain kekuarangan kuris dan meja belajar bagi para siswa.
Pernyataan ini disampaikan kepala sekolah SD YPPK Santo Paulus Teminabuan, Syrilus Menge, kepada TribunSorong.com di ruang kerjanya.
Ia mengatakan, kekuarang meja dan kursi tersebut bagi siswa baru kelas satu SD. Karena banyaknya siswa baru tersebut membuatnya untuk harus berpikir mendatangkan kuris dan meja.
Baca juga: Wapres Minta Penyalurannya PAITUA dan Beasiswa Tepat Sasaran
Baca juga: Kejar Target Pembangunan, Wapres Harap Kota Sorong Jadi Hubungan Konektivitas Lintas Provinsi

Baca juga: Wapres Sampaikan Tiga Pesan untuk Kemajuan Papua Barat Daya: Utamakan Pelayanan
Baca juga: Thomas Aitrem Jadi Ketua DPRD Maybrat, Gantikan Fernando Solossa
"Kebutuhan yang paling mendasar saat ini adalah kuris dan meja. Karena satu ruangan itu tidak ada kuris dan meja bagi siswa baru," katanya.
Oleh sebab itu, lanjut putra asal Bajawa ini, pemerintah daerah dalam hal ini dinas pendidikan harus merespon dan memberikan bantuan.
Baginya, SD YPPK Santo Paulus Teminabuan merupakan salah satu sekolah unggul yang memiliki kualitas dala mendidik dan membina para siswa.
"Sekolah ini merupakan salah satu sekolah yang memiliki prestasi dalam mendidik dan membina para siswa. Maka kita beraharap adanya perhatian serius dari pemerintah daerah," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, SD YPPK Santo Paulus Teminabuan, pada tahun ajaran 2023 ini seharusnya hanya menerima 30 siswa baru. Namun pihak sekolah mengambil kebijakan untuk menambah siswa baru dengan alasan tidak ingin terjadi persoalan di tengah masyarakat.
"Kira memang sudah mengambil langkah antisipasi dengan menerima siswa baru hanya 30 anak. Namun untuk menghindari terjadinya gesekan maka terpaksa kita menerima 56 siswa baru," katanya.
(tribunsorong.com/Paulus Pulo)
Paulus Teminabuan, Syrilus Menge, Foto:Paulus Pulo
2 Penyakit Paling Dominan di Sorong Manoi Kota Sorong, Data Puskesmas Malawei Januari-Juli 2025 |
![]() |
---|
Ortis Sagrim Sah Pimpin DPRP Papua Barat Daya: Panggilan Pengabdian |
![]() |
---|
Marak Peredaran Beras Oplosan, Ini Hasil Pengawasan di Papua Barat Daya |
![]() |
---|
Temuan Rp6 M di Papua Barat Daya, BPK Belum Buka Detail Instansi Pelanggar, Rahmadi: Nanti Saja |
![]() |
---|
Kontrol Pengambil Kebijakan di Papua Barat dan Papua Barat Daya, Badko HMI Dibentuk |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.