Ketahanan Pangan

4.000 Hektare Sawah Baru Siap Dicetak di Kampung Bumi Ajo Moswaren Sorong Selatan

Kepala DPPKP Provinsi Papua Barat Daya Absalom Solossa mengatakan, program bertujuan mengubah lahan non-produktif menjadi sawah baru.

Penulis: Astri | Editor: Jariyanto
TRIBUNSORONG.COM/ASTRI
SOSIALISASI CPCL - Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan, dan Perikanan (DPPKP) Provinsi Papua Barat Daya melaksanakan Sosialisasi dan Identifikasi Calon Petani Calon Lahan (CPCL) Program Cetak Sawah. Kegiatan dilaksanakan di Balai Kampung Bumi Ajo, Distrik Moswaren, Kabupaten Sorong Selatan, Kamis (25/9/2025). 

TRIBUNSORONG.COM, TEMINABUAN - Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan, dan Perikanan (DPPKP) Provinsi Papua Barat Daya melaksanakan Sosialisasi dan Identifikasi Calon Petani Calon Lahan (CPCL) Program Cetak Sawah.

Kegiatan dilaksanakan di Balai Kampung Bumi Ajo, Distrik Moswaren, Kabupaten Sorong Selatan, Kamis (25/9/2025).

Sosialisasi diikuti puluhan petani yang kelak menjadi pengelola lahan dan bekerja sama dalam kelompok tani.

Baca juga: Dorong Ketahanan Pangan, Dandim 1807/Sorsel Bina Petani Hingga Tinjau Sawah

Kepala DPPKP Provinsi Papua Barat Daya Absalom Solossa mengatakan, program bertujuan mengubah lahan non-produktif menjadi sawah baru guna memperkuat ketahanan pangan. 

“Di Sorong Selatan, khususnya Moswaren, kami targetkan cetak sawah seluas sekitar 4.000 hektare. Harapan kami, distrik ini bisa menjadi pemasok beras utama untuk wilayah Papua Barat Daya," katanya. 

Baca juga: Target jadi Lumbung Pangan, Pemkab Sorong Selatan-Yonif TP 807/MNM Gencarkan Program Tanam Jagung

Tahap identifikasi CPCL, lanjut Absalom, menjadi langkah awal memastikan lahan yang dipilih sesuai secara teknis, sekaligus memilih petani berkomitmen.

Tim teknis lapangan bersama aparat kampung Bumi Ajo akan memverifikasi data awal, pemetaan lahan, serta pendataan calon petani dalam beberapa waktu ke depan. 

Seleksi berdasarkan kriteria, seperti kepemilikan atau penguasaan lahan, kesediaan bekerja dalam kelompok tani, dan komitmen untuk menanam padi.

"Proses CPCL dilakukan secara teliti. Kami tidak sekadar mencari lahan kosong, terpenting memastikan lahan di Bumi Ajo ini sesuai secara teknis untuk menjadi sawah produktif," ucap Absalom.

Baca juga: Catatan-catatan BPK pada Audit Pendahuluan Sektor Ketahanan Pangan Kabupaten Maybrat

Kepala Kampung Bumi Ajo Hariyono optimistis wilayahnya mampu menjawab tantangan ini.

"Warga kami siap menjadi petani modern. Kami berharap dengan pendampingan, sehingga hasil panen ke depan bisa maksimal dan menopang kebutuhan pangan keluarga serta daerah," ujarnya. (tribunsorong.com/astri)

Sumber: TribunSorong
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved