Kabupaten Raja Ampat Peringkat 5 Penanganan Stunting di Papua Barat Daya

TRIBUNSORONG.COM, WAISAI - Kabupaten Raja Ampat meraih peringkat ke lima dalam Penilaian Kinerja 8 Aksi Konvergensi Penurunan Stunting 2022 yang digelar Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya, di gedung LJ, Kantor Wali Kota Sorong, Rabu (9/8/2023).

Penilaian Kinerja Pelaksanaan Aksi Konvergensi Penurunan Stunting didasarkan pada 8 aksi, yaitu ;

1. Analisis Situasi.

2. Rencana Kegiatan.

3.  Rembuk Stunting Kabupaten/Kota.

4. Peraturan Bupati/Walikota tentang Percepatan Penurunan Stunting.

5. Pembinaan Pelaku dan Pemerintahan Desa/Kelurahan.

6. Sistem Manajemen Data Stunting.

7. Pengukuran dan Publikasi Stunting.

8. Review Kinerja Tahunan. 

Baca juga: Kapolres Teluk Bintuni Beri Bantuan Tujuh Anak Penderita Stunting

Kegiatan yang diselenggarakan Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah Papua Barat Daya itu, merilis peringkat penanganan stunting kabupaten/kota se-Papua Barat Daya.

Kabupaten Sorong keluar sebagai peringkat pertama penanganan Stunting di Papua Barat Daya dengan jumlah skor 121 dan berada di peringkat ke enam atau terakhir adalah Kota Sorong dengan skor 73, sedangkan Kabupaten Raja Ampat berada pada peringkat ke lima dengan skor 88.

Baca juga: Pj Bupati Maybrat Minta Tim Penurunan Stunting Benar-benar Turun ke Lapangan

Kegiatan yang dibuka Pj Gubernur Papua Barat Daya, Mohammad Musa'ad dan dihadiri para kepala daerah sePapua Barat Daya itu, menyatakan bahwa Provinsi Papua Barat Daya saat ini masi berada pada 32 persen penanganan Stunting.

Baca juga: TMMD di Sorong Selatan Sukses, Dandim: Lima Penderita Stunting Diperhatikan Khusus

"Target nasional yang diinstruksikan oleh Presiden Joko Widodo, kita harus turunkan Stunting hingga 144 persen," ujar Pj gubernur, Mohamad Musa'ad.

Menurutnya, tugas para kepala daerah di kabupaten/kota bekerja sama melakukan penanganan penurunan stunting di daerah masing-masing.

(tribunsorong.com/willem oscar makatita)