Program SPS

Perkuat Ekosistem Pers di Tengah Gempuran Platform Digital Global, SPS Serukan Petisi Bali

Peran aktif dimaksud dalam bentuk ikut membangun ekosistem pers yang memungkinkan pers Indonesia tumbuh secara sehat dari sisi bisnis maupun editorial

Editor: Jariyanto
spsindonesia.org
Logo Serikat Perusahaan Pers (SPS) Indonesia. 

TRIBUNSORONG.COM, DENPASAR – Ketua Umum Serikat Perusahaan Pers (SPS) Indonesia Januar P Ruswita menyerukan semua pihak, terutama pemerintah agar mengambil peran aktif menyelamatkan pers Indonesia sehingga tetap menjalankan fungsi secara baik dan bermartabat.

Peran aktif dimaksud dalam bentuk ikut membangun ekosistem pers yang memungkinkan pers Indonesia tumbuh secara sehat dari sisi bisnis maupun editorial.

“Pers sebagai lembaga yang berfungsi mencari, mengolah, dan mendistribusikan berita kepada masyarakat, telah tumbuh dan berkembang bersama negara-bangsa Indonesia sebelum dan setelah kemerdekaan," ujar Januar P Ruswita dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) SPS 2023 yang di Denpasar, Bali, Kamis (10/8/2023).

Baca juga: Launching TribunSorong.com, Abdul Wahab Warwey: Jadi Media Berimbang

Dalam perjalanan panjang itu, lanjutnya, pers Indonesia ikut membangun karakter kemandirian bangsa, membangun kebanggaan nasional, membangun demokrasi, melestarikan kebhinekaan, serta menjadi salah satu sumber kepemimpinan nasional dan daerah.

Tidaklah berlebihan bila menempatkan pers Indonesia sebagai warisan bangsa yang harus dijaga bersama, dirawat, dan dilestarikan.

Menurut Januar P Ruswita, berbagai tantangan di bidang editorial maupun bisnis telah dilewati sehingga membentuk dan menjadikan pers Indonesia seperti hari ini.

Perubahan teknologi mengubah secara mendasar cara masyarakat mencari, mengolah, dan mendistribusikan informasi.

Pers, sebagai bagian integral dari masyarakat, ikut merasakan dampak perubahan tersebut.

Baca juga: Bentengi Pers dari Berbagai Intimidasi, FGD AJI Lahirkan Pokja Keselamatan Jurnalis Tanah Papua

Bahkan perubahan tersebut terasa demikian mendasar hingga menyentuh pondasi eksistensinya.

Pertama-tama, perubahan teknologi yang begitu cepat dan berdampak masif melumpuhkan kemampuan bisnis pers.

"Pada gilirannya, pers Indonesia yang lemah secara finansial, menghadapi tantangan sangat serius pada jantungnya: kemampuan mencari, mengolah, dan mendistibusikan berita kepada masyarakat,” ucap Januar P Ruswita.

Baca juga: Banyak Dipakai di Media Sosial, Apa Arti Kata Bestie yang Sebenarnya? Apakah Bermakna Sahabat?

Tantangan tersebut, lanjutnya, sangat serius sehingga mengancam keberlanjutan lembaga pers, serta profesi wartawan.

Hal paling penting tentu saja misi suci pers buat membangun karakter dan kemandirian bangsa, membangun kebanggaan nasional, membangun demokrasi, membangun dan melestarikan kebhinekaan.

Selain itu menjadi satu dari sekian sumber kepemimpinan nasional dan daerah.

Baca juga: Meski Buat Kesepakatan, Kasus Ancaman Jurnalis Teropong News Tetap Bergulir di Polisi

“Semoga SPS Indonesia bisa berkontribusi bagi kemajuan pers Indonesia menghadapi tantangan dan terus berkontribusi dalam memberikan informasi yang bermanfaat dan berkualitas bagi masyarakat bangsa,” ujar Januar P Ruswita.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved