Pimpinan Ponpes Setubuhi Santri
Aksi Bejat Pimpinan Ponpes ke 3 Santriwati di Sorong Buat Geger Warga Sekitar
Berdasarkan wawancara bersama TribunSorong.com, warga yang tak mau namanya disebut mengaku kaget.
Penulis: Safwan | Editor: Milna Sari
TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Kejadian persetubuhan dan pencabulan santriwati oleh Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) di Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat Daya, membuat geger warga sekitar.
Sejak korban pertama melaporkan kejadian itu ke Polres Sorong, Polda Papua Barat, Senin (28/8/2023) lalu, warga di sekitar Ponpes tak mengetahui peristiwa tersebut.
Berdasarkan wawancara bersama TribunSorong.com, warga yang tak mau namanya disebut mengaku kaget.
Pasalnya, peristiwa asusila yang dilakukan oleh Pimpinan Ponpes kepada 3 santriwati, selama ini hanya berada di luar Papua.
Sejak berselancar di internet, perilaku Pimpinan Ponpes itu justru membuatnya kaget dan merasa tidak menyangka.
Apalagi, hingga kini masih ada santri yang mengenyam pendidikan di Ponpes itu.
Warga tersebut berharap, warga tidak menyerang secara kelembagaan, karena perilaku itu muncul dari satu oknum.
Hal senada juga dialami warga lain yang juga tinggal tak jauh dari lokasi tempat kejadian aksi asusila Pimpinan Ponpes.
Wanita yang keseharian berjualan BBM itu mengaku tidak mengetahui kejadian di Ponpes Kabupaten Sorong tersebut.
Kapolres Sorong
Pimpinan Pondok Pesantren, Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat Daya, dilaporkan lantaran diduga menyetubuhi dan mencabuli tiga santriwatinya.
Kejadian tersebut mencuat ke permukaan lantaran seorang korban berani melapor ke Polres Sorong, Senin (28/8/2023) kemarin.
Laporan terkait persetubuhan dan pencabulan itu dibenarkan oleh Kapolres Sorong AKBP Yohanes Agustiandaru.
"Santriwati yang juga korban itu ke Polres Sorong, dan melapor perihal kasus yang menimpa dirinya," ujar Yohanes, kepada TribunSorong.com, Rabu (30/8/2023).
Pelaku yang melakukan aksi tak terpuji belakangan diketahui merupakan Pimpinan Pondok Pesantren di Kabupaten Sorong.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.