Kerusakan Lingkungan
Hutan Mangrove Terbesar Kedua Dunia di Bintuni Papua Barat Rusak, Paru-paru Dunia Terancam
Rusaknya hutan mangrove ini berdampak pada pulau-pulau kecil yang berada di sekitar kawasan tersebut.
Penulis: Petrus Bolly Lamak | Editor: Jariyanto
TRIBUNSORONG.COM, BINTUNI - Hutan mangrove terbesar kedua dunia setelah Amazon yang terletak di Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat kondisinya memprihatinkan.
Hal itu disebabkan adanya aktivitas industri oleh sebuah perusahaan yang beroperasi di zona pelindung seluas lima kali lapangan bola kaki tersebut sejak 1988 silam.
Baca juga: Peduli Hutan Papua, Wisatawan Australia Tanam Pohon Endemik di TWA Sorong
Mantan karyawan perusahaan bernama Muhami Rafadeso mengatakan, perusakan hutan membabat pohon mangrove menggunakan alat berat.
Kewajiban perusahaan menanami lagi bibit mangrove di lokasi penebangan hijau tidak dilakukan.
"Cagar alam hutan mangrove di wilayah Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat tersebut saat ini dalam kondisi rusak," kata Muhami Rafadeso.
Baca juga: Lebih dari 1.000 Hektare Mangrove di Kabupaten Sorong Rusak, Aksi Tanam Bibit Upaya Jaga Ekosistem
Pj Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw pun menyayangkan rusaknya mangrove lantaran kawasan tersebut merupakan paru-paru dunia.
"Nanti dari dinas kehutanan provinsi setiap tahun monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan pembinaan dan proses reboisasi," ujar Paulus Waterpauw.
Baca juga: Tanam 5 Ribu Mangrove di Kampung Bahari Nusantara, Koarmada III Dorong Katinim Jadi Spot Wisata
Tokoh Adat Wamesa Teluk Bintuni, Roy Marthen Masyewi meminta kepada pihak kepolisian agar menindak pelanggaran yang dilakukan perusahan sesuai UU Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan.
Rusaknya hutan mangrove ini berdampak pada pulau-pulau kecil yang berada di sekitar kawasan tersebut.
"Akibat eksploitasi sementara pihak pemerintahan kabupaten teluk bintuni seolah tutup mata," ucapnya.
Baca juga: Kampung Yensawai, Contoh Keberhasilan Rehabilitasi Mangrove di Raja Ampat
Terpisah, Manager PT BUMWI William Kevin menyatakan, pihaknya tengah menyurvei lapangan, termasuk kebutuhan bibit buat penanaman lagi (reboisasi). (tribunsorong.com/petrus bolly lamak)
Kapolres Sorong Selatan Imbau Warga untuk Tidak Bakar Hutan Sembarangan: Kita Tahu Lokasinya |
![]() |
---|
Kepas Kalasuat Ajak Masyarakat Adat Moi Kelim Malaumkarta Sorong Jaga Hutan |
![]() |
---|
Tanam Mangrove, Wakil Bupati Raja Ampat: Ayo Lestarikan Ekosistem Laut |
![]() |
---|
Jaga Keseimbangan Ekosistem, DLH Kabupaten Raja Ampat Tanam Seribu Bibit Mangrove |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.