Stunting Raja Ampat

Evaluasi Angka Stunting, Wakil Bupati Raja Ampat Temukan 19 Kasus di Kampung Warsamdin 

Pada evaluasi tersebut, anak-anak tersebut diukur baru berdasarkan tinggi dan berat badan oleh dokter ahli percepatan penanganan stunting di Raja Ampa

|
Penulis: Willem Oscar Makatita | Editor: Milna Sari
TRIBUNSORONG.COM/WILLEM OSCAR MAKATITA
Wakil Bupati Raja Ampat, Orideko Iriano Burdam memantau pelaksanaan posyandu di Kampung Warsamdin Distrik Geluk Mayalibit Raja Ampat. 

TRIBUNSORONG.COM, WAISAI - Pemerintah Raja Ampat melalui Dinas Kesehatan dan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan KB kolaborasi bersama Distrik Waisai Kota, Puskesmas Warsamdin dan dokter ahli mengevaluasi data stunting di Kampung Warsamdin, Distrik Teluk Mayalibit, Rabu (13/9/2023).

Kegiatan tersebut dihadiri Wakil Bupati Raja Ampat, Orideko Iriano Burdam, Kepala DP3AKB, Ati Rumadaul, Kepala Dinas Kesehatan, Rahman Putra, Plt Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Kampung, Abner Sanoy, serta dokter ahli.

Baca juga: BREAKING NEWS: Terduga Korupsi Jaringan Listrik di Raja Ampat Ditangkap saat Turun dari Pesawat

Pada evaluasi tersebut, anak-anak tersebut diukur baru berdasarkan tinggi dan berat badan oleh dokter ahli percepatan penanganan stunting di Raja Ampat.

Kepala DP3AKB, Ati Rumadaul dalam penjelasannya usai evaluasi stunting kepada anak-anak oleh dokter ahli menjelaskan di Kampung Warsamdin ada 19 kasus yang terpapar stunting, dan yang ikut hanya 14 anak.

“Hasil pemeriksaaan tim pakar dari dokter spesialis anak, gizi dan kandungan, benar bahwa 10 orang anak terpapar stunting sedangkan 4 orang anak tidak stunting,” ujar Ati, sapaan Ati Rumadaul.

Baca juga: Buka Sasi Teripang di Kampung Waifoi, Wabup Raja Ampat Ajak Masyarakat Terus Bersyukur

Dirinya juga menambahkan evaluasi tersebut juga merupakan bagian dari proyek perubahanya yang mengikut Diklat PKN II di Makassar

Sementara itu sebelum pemeriksaan dan evaluasi stunting, Kepala Dinas Kesehatan Raja Ampat, Rahman Putra, menjelaskan aplikasi yang digunakan untuk menilai stunting selama ini adalah e-PPBGM  berbasis masyarakat.

Baca juga: Pulau Kelelawar dan Batu Gamping Pulau Gam, Geosite Raja Ampat Warisan Situs Biologi dan Geologi

Dikatannya pengukuran dan penimbangan anak dan bayi yang diduga terpapar stunting bukan berarti tidak mengakui hasil dari aplikasi e-PPBGM tetapi melalui evaluasi stunting dengan melibatkan dokter ahli tersebut untuk melakukan pengukuran dan penimbangan dengan akurat.

“Timbang dan ukur badannya itu harus akurat, termasuk angka nol komanya harus benar-benar akurat,” kata Rahman.

Baca juga: Wabup Raja Ampat Apresiasi Proyek Perubahan "Gizi Papeda" Bentuk Sekretariat Bersama

Hal tersebut menurutnya untuk mendapatkan data yang akurat terkait stunting di Raja Ampat.

Wakil Bupati Raja Ampat, Orideko Iriano Burdam memberikan apresiasi kepada tim percepatan penanganan stunting Raja Ampat serta dokter ahli yang bersedia melakukan evaluasi tersebut. 

Baca juga: Pj Gubernur Papua Barat Daya dan Bupati Raja Ampat Penuhi Undangan Dubes Indonesia untuk Maroko

Dirinya berharap kegiatan tersebut ditingkatkan agar mendapatkan data yang akurat terkait stunting khususnya di Warsamdin dan Distrik Kota Waisai.

Wakil Bupati berharap orang tua memperhatikan asupan makanan bagi anak-anak sebagai generasi masa depan keluarga dan Raja Ampat. 

Baca juga: BPVP Sorong dan Papua Farm Gelar Pelatihan Dunia Usaha dan Industri di Raja Ampat 

Dirinya juga meminta agar menghindari makanan yang instant tetapi perbanyak makanan bergizi dari makan lokal seperti sagu, umbi-umbian dan ikan. (TribunSorong.com/Willem Oscar Makatita)

Sumber: TribunSorong
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved