Inflasi Papua Barat Daya

Rapat Inflasi di Papua Barat Daya, Ini Harga Komoditas Utama di Maybrat dan Arahan Pj Gubernur

Berikutnya, mewajibkan setiap kegiatan pemda hingga pemdes harus menyediakan makanan pangan lokal, seperti keladi, singkong, jagung, dan sagu.

|
Editor: Jariyanto
ISTIMEWA
Pj Gubernur Mohammad Musa'ad (kiri) memimpin rapat membahas inflasi se-Papua Barat Daya di Kota Sorong, Jumat (22/9/2023). 

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Penjabat (Pj) Gubernur Papua Barat Daya Mohammad Musa'ad memimpin rapat membahas inflasi di Kota Sorong, Jumat (22/9/2024).

Kepala Bidang Ekonomi Pembangunan dan Investasi, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Maybrat Edwin A Pelealu hadir mewakili Pj Bupati Bernhard E Rondonuwu.

Baca juga: Kabag Pemkam Maybrat Klemens Howay: Baru 4 Distrik Masukan Nama PJ Kepala Kampung

Menurut Edwin A Pelealu, rapat membahas harga-harga komoditas bahan kebutuhan pokok, seperti beras, minyak goreng, daging ayam, daging sapi, cabai, sayur, gula, termasuk kopi.

"Kondisi harga di pasaran wilayah Papua Barat Daya, termasuk Maybrat semuanya masih normal. Tolok ukur harga di Maybrat adalah di Ayamaru dan Kumurkek," ujarnya.

Peserta rapat foto bersama Penjabat (Pj) Gubernur Mohammad Musa'ad usai rapat membahas inflasi se-Papua Barat Daya di Kota Sorong, Jumat (22/9/2024).



Kepala Bidang Ekonomi Pembangunan dan Investasi, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Maybrat Edwin A Pelealu hadir mewakili Pj Bupati Bernhard E Rondonuwu.
Peserta rapat foto bersama Penjabat (Pj) Gubernur Mohammad Musa'ad usai rapat membahas inflasi se-Papua Barat Daya di Kota Sorong, Jumat (22/9/2024). 

Ia menambahkan, langkah-langkah yang dilakukan Pemkab Maybrat guna menghambat/mengendalikan inflasi, di antaranya, pembukaan lahan pertanian komoditi Kacang, jagung, padi, serta sayuran.

Selanjutnya, hilirisasi pangan lewat komoditi kacang (budi daya-pemasaran).

Kemudian bersinergi dengan TNI guna pembukaan lahan-lahan pertanian di setiap pos-pos.

Berikutnya, mewajibkan setiap kegiatan pemda hingga pemdes harus menyediakan makanan pangan lokal, seperti keladi, singkong, jagung, dan sagu.

"Selain itu ada pencanangan tanam padi ladang di Tahsimara dan Fahnkario dan  memproduksi kacang khas Maybrat," kata Edwin A Pelealu.

Baca juga: Pelatihan Olah Keladi dan Kacang Tanah di Maybrat Dukung Edaran Pemerintah Konsumsi Pangan Lokal

Dalam rapat itu, ia mewakili Pemkab Maybrat meminta adanya kolaborasi dan bantuan dari Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya lewat organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.

Bantuan dimaksud berupa alokasi dana terhadap kegiatan-kegiatan bidang pertanian di Kabupaten Maybrat.

Baca juga: Pj Bupati Wajibkan Semua Acara Formal Pemkab Maybrat Sajikan Pangan Lokal, Ini Alasannya

Di akhir rapat, Pj Gubernur Mohammad Musa'ad menyampaikan poin-poin kesimpulan.

Antara lain, memetakan kerawanan pangan di masing-masing kabupaten/kota.

Baca juga: Pastikan Kecukupan Gizi Penanganan Stunting, Dinas Ketahanan Pangan Maybrat Pantau Pasokan Telur

Membuat media center guna memantau pergerakan harga komoditas utama.

Menggelar aksi membagi bantuan bahan kebutuhan pokok,  misalnya beras, daging, minyak, dan sebagainya.

Baca juga: 2024 Maybrat Keluar dari Inflasi, Sorong Selatan Masih Masuk, Ini Penjelasan BULOG

Menginput Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP).

Membuat Rumah Pangan Kita (RPK) bekerja sama dengan Bulog.

"Selain itu kampanyekan makanan lokal,  ubi, jagung, keladi ataupun kacang," ujar Mohammad Musa'ad. (*/tribunsorong.com)

Sumber: TribunSorong
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved