Kejar Penurunan Stunting, BKKBN Papua Barat Buka 21 Formasi PPPK di Tahun 2023

BKKBN Papua Barat Daya membuka 21 formasi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) di tahun 2023 pada seleksi calon aparatur sipil negara.

Penulis: Ilma De Sabrini | Editor: Intan
Tribunsorong.com / Ilma De Sabrini
Para pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) BKKBN Papua Barat dan Papua Barat Daya melaksanakan pelantikan dan pengambilan sumpah janji jabatan yang dipimpin oleh Kepala Perwakilan BKKBN Papua Barat Philmona Maria Yarollo di Gedung Lambert Jitmau, Kota Sorong, Senin (2/10/2023). 

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Papua Barat Daya membuka 21 formasi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) di tahun 2023 pada seleksi calon aparatur sipil negara (CASN).

Meskipun hanya membuka 21 formasi saja, hal itu tidak mengurangi semangat BKKBN dalam mendorong percepatan penurunan angka stunting.

Justru rekrutmen itu menjadi satu dari sekian upaya pemerintah dalam program percepatan penurunan angka stunting.

“Tahun ini BKKBN membuka rekrutmen petugas lapangan, namun formasinya hanya 21 orang,” kata Kepala Perwakilan BKKBN Papua Barat Philmona Maria Yarollo di Gedung Lambert Jitmau, Kota Sorong, Senin (2/10/2023).

Baca juga: Dorong Percepat Penurunan Angka Stunting, BKKBN Papua Barat Lantik PPPK Penyuluh Keluarga Berencana

21 formasi yang dibuka terdiri dari empat penyuluh keluarga berencana (KB) ahli pertama, lima petugas KB terampil, dan 12 petugas lapangan KB pemula.

Satu dari sekian syarat menjadi penyuluh KB ahli pertama adalah minimal berpendidikan D-IV atau S-1, sedangkan petugas KB terampil minimal berpendidikan D-III.

Adapun syarat petugas lapangan KB pemula berpendidikan minimal SLTA atau sederajat.

Seorang penyuluh KB ahli pertama memiliki tugas melakukan kominikasi, informasi, edukasi melalui media sosial dan media masa.

Tidak hanya penyuluh KB ahli pertama memiliki tugas yakni membuat analisa setelah pelayanan non metode kontrasepsi jangka panjang.

Baca juga: Turunkan Stunting BKKBN Gelar Workshop Parenting

Petugas KB terampil mengemban tugas mempromosikan program melalui forum pertemuan, memfasilitasi pelayanan alat kontrasepsi non MKJP (alat kontrasepsi jangka panjang).

Petugas lapangan KB pemula akan mengemban tugas melakukan pemutakhiran data keluarga, mempromosikan program BKKBN secara door to door, melakukan edukasi secara perorangan, serta mendampingi ibu hamil supaya mendapat layanan kesehatan yang baik.

Philmona Maria Yarollo menjelaskan bahwa para PPPK BKKBN ini tidak hanya mengedukasi terkait program KB, melainkan juga melakukan edukasi terkait pentingnya mengantisipasi anak mengalami stunting.

Bagi yang berminat sebagai calon PPPK BKKBN dapat mendaftar melalui laman https://sscasn.bkn.go.id/

Baca juga: Banyak Ibu Hamil di Papua Barat Daya Kekurangan Darah, BKKBN: Wajib Rutin Periksa

“Secara khusus mereka (PPPK BKKBN) mendukung program prioritas saat ini yaitu percepatan penurunan stunting,” ucapnya.

Nantinya PPPK BKKBN akan bekerja sama dengan kader posyandu dan stakeholder lainnya dalam upaya penurunan angka stunting.

Dia menjelaskan bahwa ada lima sasaran utama pengedukasian pencegahan stunting.

Lima sasaran utama tersebut adalah calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, balita, dan remaja. (tribunsorong.com/ilma de sabrini)

Sumber: TribunSorong
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved