AHLF 2023
AHLF 2023 Hari Kedua Bahas Inklusi hingga Strategi dan Pemberdayaan Disabilitas
Sejumlah topik dibahas dalam forum internasional ini, di antaranya mengenai Kemitraan terkait inklusi dan pemberdayaan disabilitas.
TRIBUNSORONG.COM, MAKASSAR - Hari kedua Forum Tingkat Tinggi ASEAN tentang Pembangunan Inklusif Disabilitas dan Kemitraan Pasca Tahun 2025 atau The ASEAN High Level Forum (AHLF) on Enabling Disability-Inclusive Development and Partnership beyond 2025 berlanjut di Hotel Four Points Makassar, Rabu (11/10/2023).
Sejumlah topik dibahas dalam forum internasional ini, di antaranya mengenai kemitraan terkait inklusi dan pemberdayaan disabilitas serta strategi di masa depan.
Narasumber yang dihadirkan sebagai pembicara ada Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial, Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Prof Nunung Nuryartono.
Baca juga: Mensos Tri Rismaharini Beber Program Integrasi Hak-hak Penyandang Disabilitas dalam AHLF 2023
Sebagai panelis ada Sara Minkara, US Special Advisor on International Disability Rights.
Berikutnya Afke Bootsman dari UN Indonesia Resident Coordinator Office Representative, Alisa Sivathorn (Representative of ASEAN Disability Forum Thailand), serta Tolhas Damanik, AGENDA/IFES Representative.
Pembahasan kedua terkait promosi pembangunan inklusif bagi disabilitas setelah tahun 2025: ASEAN sebagai episentrum pertumbuhan.
Sebagai pembicara ada Executive Secretary of UNESCAP Prof Dr Armida Salsiah Alisjahbana.
Baca juga: Penari Disabilitas Lenggak-lenggok di Hadapan Delegasi AHFL 2023, Asah Bakat dalam Keterbatasan
Duduk sebagai panelis ada Dante Rigmalia, National Commission of Disability.
Lalu Siti Rozaimeriyanty Dato HJ Abd Rahman, Secretary General of ASEAN Inter-Parliamentary Assembly.
Frances Anderson, Senior Disability Rights Advisor, New Zealand Human Rights Commission, serta Said Jufri Baabud, Disabilty Inclusion Specialist.
Materi terakhir yakni peningkatan kapasitas penyandang disabilitas dalam lapangan kerja dan kewirausahaan.
Sebagai pembicara sesi ini ada Staf Khusus Presiden RI Angkie Yudistia.
Baca juga: The ASEAN High Level Forum 2023 Digelar di Makassar, Perkuat Pembangunan Inklusif Disabilitas
Duduk panelis ada Pepen Nazaruddin selaku Representative of SOMSWD Indonesia dan Andi Hidayat dari Indonesia Association of Child Friendly Companies.
Ketua ASEAN Ministerial Meeting on Social Welfare and Development (AMMSWD) HE Dato’ Sri Hajah Nancy Sukhri mengaku pertemuan ini menjadi sangat penting dilaksanakan.
Ia menyebut AHLF 2023 menjadi momen untuk menunjukkan peran mewujudkan ASEAN yang lebih inklusif
"Pertemuan ini sangat penting, kita berkumpul berdiskusi dan berperan dalam mewujudkan komunitas ASEAN yang lebih inklusif," kata Dato' Sri Hajah Nancy.
"Pertemuan ini akan menjadi ajang bagi semua Negara Anggota ASEAN untuk bertukar pandangan dan belajar dari pengalaman satu sama lain khususnya mengenai isu-isu yang berkaitan dengan penyandang disabilitas," lanjutnya.
Baca juga: Berpenghasilan di Atas UMK, Mensos Risma Lepas Bansos 1.322 Penerima Manfaat
Dijelaskan, sekitar 15 persen populasi global atau satu miliar orang, mengalami beberapa bentuk disabilitas.
Di kawasan Asia-Pasifik, diperkirakan ada sekitar 690 juta orang disabilitas.
"Jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah, terutama karena faktor-faktor seperti penuaan populasi, kondisi kesehatan kronis, dan bencana terkait iklim, sehingga perencanaan secara matang harus disusun negara-negara ASEAN," kata Dato' Sri Hajah Nancy. (*/tribunsorong.com)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul "Hari Kedua AHLF: Bahas Strategi ASEAN Episentrum Inklusif Disabilitas di 2025"
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.