AHLF 2023
Forum Disabilitas ASEAN Diapresiasi Utusan Khusus Presiden AS, Sara Minkara: Hapus Diskriminasi
Diskriminasi pada kelompok disabilitas harus dihapuskan karena banyak masyarakat global yang belum memahami konsep inklusif.
TRIBUNSORONG.COM, MAKASSAR - Langkah Menteri Sosial Tri Rismaharini menyelenggarakan Forum Tingkat Tinggi ASEAN tentang Pembangunan Inklusif Disabilitas dan Kemitraan Pasca Tahun 2025 mendapat apresiasi dari Penasihat Khusus Presiden Amerika Serikat Sara Minkara.
Menurutnya, event yang secara khusus membahas pengarusutamaan hak penyandang disabilitas ini merupakan yang pertama bagi forum kerja sama kawasan dengan Amerika Serikat.
“Terima kasih kepada Menteri Sosial Indonesia sudah menjadi tuan rumah acara ini,” kata Sara Minara di sela-sela acara yang berlangsung di Hotel Fourpoints by Sheraton Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (10/10/2023).
Baca juga: Respons Mensos Tri Rismaharini Atas Permintaan Khusus Delegasi Amerika Serikat dalam AHLF 2023
Ia menambahkan, forum tingkat tinggi ini dapat meningkatkan perspektif para delegasi dan peserta tentang isu disabilitas, baik dari segi keamanan maupun fasilitas penunjang.
Diskriminasi pada kelompok disabilitas harus dihapuskan karena banyak masyarakat global yang belum memahami konsep inklusif.
Baca juga: The ASEAN High Level Forum 2023 Digelar di Makassar, Perkuat Pembangunan Inklusif Disabilitas
Diskriminasi atau batasan tersebut dapat dihapuskan melalui perluasan akses bagi kelompok disabilitas agar mereka bisa mengembangkan nilai-nilai dan potensi yang ada di dalam diri mereka.
"Hal ini termasuk akses pada pengembangan teknologi seperti artificial intelegence (AI), pendidikan, transportasi, dan ekonomi. Oleh karena itu, inovasi adalah sebuah keharusan," kata Sara Minkara.
Berbicara soal inovasi, dalam kurun dua tahun terkahir, Kemensos telah menelurkan tiga inovasi alat bantu disabilitas dengan fitur teknologi tinggi. Inovasi itu berupa tongkat penuntuf adaptif, gelang Gruwi untuk penyandang disabilitas sensorik rungu wicara, serta gelang Grita untuk penyandang disabilitas intelektual.
Baca juga: Mensos Tri Rismaharini Beber Program Integrasi Hak-hak Penyandang Disabilitas dalam AHLF 2023
Teknologi ini terbukti mampu mempermudah para penyandang disabilitas dalam kesehariannya.
“Alat bantu ini meningkatkan aksesibilitas penyandang disabilitas sehingga mereka dapat berfungsi secara optimal dalam kehidupan sehari-hari,” kata Mensos saat membuka forum.
Tongkat adaptif misalnya, diciptakan dan didesain dengan fitur-fitur yang mampu mendukung aktivitas para penyandang disabilitas sensorik netra seperti mengeluarkan peringatan suara ketika menangkap suatu objek di depannya.
Baca juga: AHLF 2023 Hari Kedua Bahas Inklusi hingga Strategi dan Pemberdayaan Disabilitas
Secara fungsi, TPA juga mampu mendeteksi jarak yang ada di depan tongkat, mendeteksi air atau genangan air, mendeteksi asap, dan panas.
Adapun Grita dan Gruwi diciptakan untuk mencegah tindakan kekerasan terhadap penyandang disabilitas. Gruwi memiliki fitur tombol panik dengan alarm darurat, sensor suara dengan pengaturan level tangkapan dan jarak, indikator LED dan getaran yang dapat mendeteksi suara.
Sedangkan Grita dilengkapi dengan fitur unggulan seperti sensor denyut nadi dengan alarm jika melebihi batas wajar, lampu indikator darurat untuk perhatian sekitar, dan 8 level sensitivitas denyut nadi yang dapat diatur, dan koneksi ponsel untuk mengirim koordinat GPS dan data realtime. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul "Utusan Khusus Presiden Amerika Apresiasi Mensos Sukses Gelar Forum Disabilitas ASEAN"
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.