Pemkab Dukung Naskah Akademik dan Draft Perda Tentang Standar Hidup Orang Maybrat, Ini Kata Bappeda

TRIBUNSORONG.COM, KUMURKEK - Diskusi pembahasan naskah akademik dan draf Perda Teofani bagi orang Maybrat didukung penuh pemerintah Kabupaten Maybrat Provinsi Papua Barat Daya.

Diskusi pembahasan naskah akademik dan draf Perda Teofani bagi orang Maybrat berlangsung selama satu hari di gedung Samusiret Kumurkek Maybrat Papua Barat Daya.

"Kegiatan hari ini merupakan pergumulan panjang, di Maybrat orang berbicara tentang Teofani adalah roh bagi orang Maybrat," ujar Plh Bapeda Marthen Howay Rabu (18/10/2023).

Baca juga: Diskusi Naskah Akademik dan Draf Raperda Teofani Bagi Orang Maybrat Ditutup, Peserta Beri Masukan

Harus ada regulasi yang mengatur tentang standar hidup orang Maybrat, di acara HUT Teofani sebelumnya menjadi kerinduan Masyarakat Maybrat bahwa Teofani harus diatur dalam Perda khusus.

Hari ini merupakan momen yang luar biasa, Pemda Maybrat bekerja sama dengan Universitas Cendrawasih (Uncen) yang langsung diketuai oleh Prof Baltasar Kambuaya,M.Ba dan beberapa pakar yang luar biasa merupakan putra asli Maybrat.

Baca juga: Pj Sekda Maybrat Minta Pimpinan OPD Segera Proses Tambahan Penghasilan Pegawai

Kita mulai untuk memberikan pembobotan, dan kali ini untuk wilayah Maybrat, sedangkan dibeberapa kota-kota diluar Maybrat sudah dilakukan pembobotan.

Kerja sama sampai dibulan November, dengan adanya pembobotan dan sudah rampung maka dikembalikan untuk tim menyempurnakan dan diserahkan ke Pemerintah untuk selanjutnya ditetapkan melalui Sidang DPRK Maybrat.

Baca juga: Satgas Yonif 133/YS Borong Sayuran Warga Kampung Faankario Maybrat

Anggaran yang kami siapkan untuk kerja sama proses pembuatan draf Perda Teofani kurang lebih 750 juta. Anggaran itu digunakan mulai dari penyusunan, pengambilan data lapangan, menemui Masyarakat hingga penginputan dan final akhir.

Baca juga: Pj Bupati Maybrat Dukung Draf Raperda Teofani Segera Dibahas, Pedoman Hidup bagi Masyarakat A3

Toefani adalah empat gaya dan standar hidup orang Maybrat, sehingga ada Perda yang perlu diatur lagi seperti maskawin perempuan Maybrat, pakaian adat dan bahasa yang digunakan dihari khusus.

Karena sendiri harus menghargai budaya kita dan harus sesuai standar hidup orang Maybrat yang sudah diatur.(tribunsorong.com/desianus watho)