Perusakan Asrama Mahasiswa Raja Ampat
Pemprov PBD Disarankan Jembatani Penyelesaian Kasus Perusakan Asrama Mahasiswa Raja Ampat
Wakil Ketua I DPRK Raja Ampat Charles Imbir sangat menyayangkan sikap sekelompok orang yang sengaja menyerang asrama mahasiswa Raja Ampat.
Penulis: Willem Oscar Makatita | Editor: Ilma De Sabrini
TRIBUNSORONG.COM, WAISAI - Wakil Ketua I DPRK Raja Ampat Charles Imbir sangat menyayangkan sikap sekelompok orang yang sengaja menyerang asrama mahasiswa Raja Ampat di Kota Sorong dan berusaha membakar bangunan itu.
Kejadian yang membuat panik penghuni asrama tersebut, sampai saat ini belum ada pihak-pihak yang bertanggung jawab terhadap kasus dugaan pengeroyokan itu.
"Kami sangat menyayangkan pengerusakan asrama Raja Ampat oleh sekelompok orang beberapa waktu lalu," ujar Charles Imbir, Raja Ampat, Minggu (19/11/2023).
Baca juga: Pemkab Raja Ampat Resmi Laporkan Kasus Dugaan Perusakan Asrama Mahasiswa di Kota Sorong
Dikatakannya, akibat dari informasi yang tidak tepat beredar di masyarakat mengakibatkan salah sasaran.
Dampaknya tidak hanya kerusakan bangunan Asrama Mahasiswa Raja Ampat, tetapi juga mahasiswa yang tinggal di asrama itu menjadi trauma.
Ia pun berharap kedepannya siapa pun yang menerima informasi harus mengecek info yang diterima benar dan akurat, sehingga kejadian serupa tidak terulang.
"Ini berawal dari penyampaian informasi yang kurang tepat dan akurat, akibatnya merugikan orang banyak. Jadi, kedepan siapa pun yang menerima informasi serupa, harus di cross check dulu kebenarannya, agar informasi itu tidak simpang siur," katanya.
Politisi senior Partai Hanura itu juga berharap pemerintah daerah harus melakukan monitoring terhadap semua aset pendidikan termasuk asrama di semua kota studi di Indonesia.
Pemerintah daerah, menurut dia, harus memastikan mahasiswa asal Raja Ampat kuliah dan belajar dengan baik.
Baca juga: Pesan WhatsApp Viral, Keluarga Korban Pembacokan Salah Serang Asrama Raja Ampat di Sorong
Ia pun mengatakan persoalan perusakan asrama mahasiswa Raja Ampat di Kota Sorong menjadi perhatian pemerintah.
Imbir juga minta agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat Daya (PBD) bisa menjembatani Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Raja Ampat dan Pemerintah Tambrauw guna mencari jalan keluar terkait kasus dugaan perusakan asrama itu.
Langkah yang diambil Pekab Raja Ampat melalui Dinas Pendidikan, dalam hal ini melaporkan kasus tersebut ke Polisi, menurutnya, merupakan langkah yang tepat.
"Itu langkah tepat, biarkan Polisi yang memprosesnya," terang Charles Imbir.

Sebagai informasi, Pemkab Raja Ampat melalui Kepala Dinas Pendidikan Juariah Saifudin, didampingi sejumlah mahasiswa asal Raja Ampat melaporkan kejadian perusakan itu ke Polsek Sorong Timur.
Laporannya diterima Kepala Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polsek Sorong Timur, Aipda Tri Darmanto pada 18 November 2023 sekitar pukul 09.17 WIT.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.