Sumber Daya Manusia Maybrat

Perpustakaan Sekolah di Maybrat Tak Diurus, Pj Bupati Bernhard Dorong Penerapan Metode RMP

Melihat kondisi tersebut, Bernhard E Rondonuwu mendorong konsep revolusi metode pembelajaran (RMP) di setiap sekolah.

Penulis: Safwan | Editor: Jariyanto
DOK. HUMAS PEMKAB MAYBRAT
Pj Bupati Maybrat Bernhard E Rondonuwu. 

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Penjabat (Pj) Bupati Maybrat Bernhard E Rodonuwu mengatakan, sebagian besar perpustakaan di sekolah-sekolah di Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya tidak efektif.

"Bagaimana literasi mau bagus. Di sekolah ada perpustakaan sesuai standar tapi tidak diurus," ujarnya kepada TribunSorong.com, Rabu (20/12/2023).

Baca juga: Gasing ke-2, Kadisdik Maybrat Kornelius Kambu: Siapkan Generasi Muda Untuk Indonesia Emas 2045

Melihat kondisi tersebut, Bernhard E Rondonuwu mendorong konsep Revolusi Metode Pembelajaran (RMP) Berbasis IT diterapkan di setiap sekolah.

Baca juga: Pelatihan Matematika Metode Gasing Telan Anggaran Rp3 Miliar Lebih, Kadisdik: Sisakan Utang

Implementasi tranformasi ini melalui cara pembelajaran metode digitalisasi sehingga membuat para siswa merasa nyaman di sekolah.

"Saat ini RMP sudah hadir di 11 sekolah di Maybrat. Kami akan targetkan pada 2024 semua sekolah ikut," katanya.

Direktur Satpol PP dan Linmas, Kementerian Dalam Negeri ini berharap, ke depan metode digitalisasi lewat program RMP bisa berjalan terus, sehingga anak-anak Maybrat mengikuti pembelajaran sesuai model kekinian.

Sebelumnya, Pj Bupati Bernhard E Rondonuwu saat menutup program Revolusi Metodologi Pembelajaran (RMP) Berbasis IT kkantor Dinas Pendidikan (Disdik), Kumurkek, Papua Barat Daya pada Rabu (16/8/2023) mengapresiasi Kadisdik Kornelius Kambu yang mengeksekusi ide program RMP .

"Kalau kita lihat sejarah Revolusi Industri itu dari Eropa menjalar ke penjuru dunia. Dari revolusi itu, sekarang merungubah berbagai hal secara cepat," ujarnya.

"Begitu juga dalam metodologi pembelajaran, karena yang namanya IT (teknologi informasi) ini memudahkan kita dalam melakukan pembelajaran maupun pekerjaan." 

Baca juga: Cegah Temuan Pengelolaan Dana BOS, Dinas Pendidikan Maybrat Gagas Program Jaksa Masuk Sekolah

Melalui program RMP Berbasi IT inilah, tugas pemerintah daerah menghadirkan metodologi pembelajaran secara cepat pada era virtual di mana anak-anak lebih mengenal teknologi.

Generasi sekarang akrab dengan gadget karena menyesuaikan perkembangan teknologi, sehingga kalau metode pembelajaran juga tidak mengikuti atau tetap menggunakan cara tradisional yang sifatnya rutin maka tidak akan ada perubahan.

"Anak-anak sekarang lebih dulu tahu soal gadget. Tugas kita sekarang bagaimana supaya tetap menjadi pembimbing memberikan transformasi kepada anak-anak kita, satu di antaranya melalui metodologi ini (RMP, red)," kata Bernhard E Rondonuwu.

Baca juga: Petakan Persoalan Pendidikan, Pemkab Maybrat Jalin Kesepakatan dengan Universitas Papua

Program ini, lanjutnya, mempercepat proses belajar mengajar, sehingga harapannnya semua sekolah di Maybrat bisa menerapkannya supaya para siswa mampu bersaing dengan daerah lain.

Sama seperti program matematika metode Gasing yang sudah dilakukan di 15 sekolah.

Siswa bisa betah belajar 4-5 jam karena mereka pada dasarnya suka cara-acara yang asyik dan menyenangkan.

"Saya sudah tahu sekolah mana yang kepala sekolahnya bagus pemimpin, kala kepala sekolahnya disiplin, pasti anak buahnya juga," kata Bernhard E Rondonuwu. (tribunsorong.com/safwan ashari)

Sumber: TribunSorong
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved