Wisata Raja Ampat
Pesona Lukisan Prasejarah di Batu Gamping Zaag Berumur 439-360 Juta Tahun di Sumalelen Misool
Para ilmuwan dalam risetnya mencatat bebatuan yang tersingkap di kawasan Geopark Raja Ampat mempunyai nilai keragaman warisan geologi
Penulis: Willem Oscar Makatita | Editor: Ilma De Sabrini
TRIBUNSORONG.COM, WAISAI- Para ilmuwan dalam risetnya mencatat bebatuan yang tersingkap di kawasan Geopark Raja Ampat mempunyai nilai keragaman warisan geologi mewakili hampir sepersepuluh umur bumi.
Bahkan meraka mencatat batuan tertua yang tersingkap di Raja Ampat ada yang berumur 439-360 juta tahun.
Baca juga: Menyelami Pesona Danau Ubur-Ubur Tanpa Sengatan di Lenmakana Misool Selatan Raja Ampat
Itulah yang membuat UNESCO menetapkan Raja Ampat sebagai UNESCO Global Geopark dengan keunikan alam yang mengesankan.
Dilansir dari situs resmi Geopark Raja Ampat, Kawasan Geopark menyingkapkan beragam jenis dan umur batuan, yang masing-masing terkelompokkan dalam formasi batuan.
Baca juga: Pesona Karst Teluk Dafalen Misool Selatan, Situs Warisan Geologi Dijuluki Taman Jurassic Yapap
Mulai dari batuan dan pengaruh tektonik menceritakan sejarah geologi yang dimulai sejak ratusan juta tahun lalu hingga sekarang.
Batuan yang terbentuk pra-trias atau sekitar 439 juta-360 juta tahun lalu ini hanya tersingkap setempat di bagian barat daya Misool.
Satuan batuan malih yang mengalasi batuan Mesozoikum ini menjadi batuan tertua di kawasan Geopark Raja Ampat. Tebalnya diduga lebih dari 1.000 m.
Batu gamping yang termasuk dalam jenis Batu gamping Zaag di daerah Sumalelen ini mengalami pensesaran dan pengkekaran yang cukup kuat.
Tebing-tebing curam setinggi belasan hingga puluhan meter di pinggiran pulau-pulau kecil merupakan bidang struktur geologi.
Struktur geologi inipun memfasilitasi pelarutan, sehingga karstifikasi berlangsung tanpa hambatan. Bukit-bukit Batu gamping umumnya berbangun kerucut dan berpermukaan membulat (sinusoida).

Baca juga: Pasir Timbul Mansuar Raja Ampat Warisan Geologi, Masuk Kriteria Situs Bernilai Nasional
Pada sebagian dinding terjal Batu gamping ini terdapat galeri gambar cadas yang dibuat oleh manusia prasejarah dimana diperkirakan pernah hidup di daerah ini.
Gambar atau lukisan yang menggunakan bahan berwarna merah hati tersebut mempunyai banyak tema, seperti cap telapak tangan yang dibuat dengan teknik sembur, ikan, lumba-lumba, dan simbol-simbol tertentu.
Gambar cadas tidak hanya dilukiskan di tebing batuan, tetapi juga di dalam rongga-rongga pelarutan di sepanjang gawir. (tribunsorong.com/willem oscar makatita)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.