Kabupaten Maybrat
Marthen Howay Fasilitasi Warga Sonana Maybrat Bersihkan Areal Tanaman Sagu
Dinas Pertanian dan Perkebunan Maybrat mendorong peningkatan potensi tanaman Sagu.
Penulis: Taufik Nuhuyanan | Editor: Petrus Bolly Lamak
TRIBUNSORONG.COM, KUMURKEK - Dinas Pertanian dan Perkebunan Maybrat mendorong peningkatan potensi tanaman sagu.
Di dusun Sonana, Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya, Selasa (23/4/2024).
Baca juga: Milenal Mare Nilai Marthen Howay Pantas Jadi Balon Bupati Maybrat
Sagu di daerah tersebut paling diunggulkan mendukung ketahanan pangan warga sekitar.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Maybrat Marthen Howay mengatakan, pihaknya memfasilitasi warga Kampung Tahsimara dan Samerakator.
Guna membersihkan gulma atau tumbuhan di sekitar areal pertanaman sagu.
“Pembersihan gulma dipimpin langsung oleh Kepala Kampung Samerakator Oktavianus Wakom,” katanya kepada TribunSorong.com.
Baca juga: Dialog Bersama Milenial Mare, Marthen Howay Paparkan Isu Strategis Maybrat
Kepala Kampung Samerakator Oktavianus Wakom mengapresiasi Langkah kepala dinas Marthen Howay.

Yang punyan inisiatif besar mengembangkan potensi Sagu di Sonana.
"Kami ucapkan terima kasih kepada bapak kepala dinas Marthen Howay berinisiatif memfasilitasi pelaksanaan pembersihan tanaman sagu di dusun Sonana," kata Oktavianus.
Baca juga: Tim Pemenagan Kembalikan Formulir ke PKS, Marthen Howay Resmi Mendaftar Balon Bupati Maybrat
Menurutnya, masyarakat kedua kampung berkeinginan potensi sagu perlu dikembangkan.
Ia berharap pihak dinas turus mendorong lewat penyiapan sarana pendukung yang hendak dibutuhkan.
Baca juga: Marthen Howay Borong Buah Cempedak Ditengah Guyur Hujan, Penjual Happy Ekonomi Meningkat
Pasalnya, lokasi tanaman sagu ini sudah ditanam sejak duluh oleh nenek moyang.
“Tapi perlu ada lokasi baru sehingga sagu bisa tumbuh lebih banyak lagi,” ucapnya.
Oktavianus bilang, pemilik tanah adat Dusun sagu tersebut terdiri dari tiga marga besar yakni Aintebo, Saud dan Same.
Sementara luasan lahan sagu di Dusun Sonana kata Oktavianus, diperkirakan mencapai 100 hektare.
"Jadi tanaman sagu ini sudah menjadi ciri khas kami orang Maybrat dan Papua pada umumnya yang mesti dipertahankan," pungkas dia. (tribunsorong.com/taufik nuhuyanan)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.