Kabar Kota Sorong

YBAP Gelar Simposium, Syafrudin Sabonama Bicara Pentingnya Jaga Lingkungan

Lingkungan menjadi isu serius di Papua Barat Daya khususnya wilayah Sorong Raya. Meskupun menjadi masalah serius, isu lingkungan kerap kali dianggap

Penulis: Aldy Tamnge | Editor: Ilma De Sabrini
TRIBUNSORONG.COM/ALDY TAMNGE
Peserta simposium Yayasan Bentang Alam Papua berfoto bersama, Kota Sorong, Papua Barat Daya, Senin (20/5/2024). 

TRIBUNSORONG.COM,SORONG - Lingkungan menjadi isu serius di Papua Barat Daya khususnya wilayah Sorong Raya.

Meskupun menjadi masalah serius, isu lingkungan kerap kali dianggap bukan sebagai isu yang seksi untuk diangkat.

Hal itu sejalan dengan pandangan Ketua Pembina Yayasan Bentang Alam Papua (YBAP) Syafrudin Sabonama.

Baca juga: Warga Sebut Kawasan Jalan Sungai Maruni Langganan Banjir, Meski Pemkot Sorong Turun Tangan

Menurutnya, pemerintah daerah kurang memperhatikan secara serius isu-isu lingkungan.

"Buktinya Pj Gubernur Papua Barat Daya Mohammad Musa'ad juga tidak hadir dan tidak mengirim utusannya dan juga Pj Walikota Sorong  Septinus Lobat tidak hadir, tetapi mengirimkan utusan Plt Kepala dinas lingkungan," katanya kepada TribunSorong.com usai simposium regional YBAP, Kota Sorong, Senin (20/5/2024).

Politisi PAN itu pun menjelaskan, menjaga lingkungan merupakan tanggung jawab bersama.

Apabila masyarakat ataupun pemerintah daerah tidak menjaga lingkungan, maka akan berdampak ke pelbagai sektor, seperti sektor pariwisata.

Baca juga: Kadis LH Raja Ampat: Jaga Kualitas Lingkungan Tak Bisa Ditawar, Faktor Vital Pembangunan Pariwisata

Dia memberi contoh, seperti Kabupaten Raja Ampat yang bergantung pada sektor pariwisata alam.

Wisatawan, kata dia, akan enggan berkunjung ke Raja Ampat apanbila masyarakat maupun pemerintah abai terhadap pelestarian lingkungan dan alam.

Baca juga: KLHK Siap Bersinergi dengan Pemkab Maybrat, Kelola Kawasan Hutan dan Penataan Tanah

Menurutnya, Sorong sebagai kota penyangga pariwisata  di Raja Ampat perlu berbenah diri pada sektor lingkungan guna mengoptimalkan potensi ekonomi yang ada.

"Hari ini arus kepadatan penduduk semakin meningkat dan pemukiman semakin bertambah dan tidak di kelola secara baik (persoalan tata kota). Hal itu akan berdampak pada kerusakan lingkungan di alam Papua Barat Daya," ujarnya.

"Kalau informasi itu keluar akhirnya para wisatawan juga tidak mau berdatangan lagi ke Raja Ampat dan tempat wisata lainya di Papua Barat Daya," imbuhnya.

Oleh sebab itu, dirinya meminta kepada semua pihak agar berkolaborasi dan berkontribusi menjaga alam di Papua Barat Daya.

Sebagai informasi, simposium yang bertajuk Merawat Sungai Dan Laut untuk Kesejahteraan Rakyat itu di gelar di gedung Lambertus Jitmau, Kota Sorong, Papua Barat Daya hari ini.

Acara simposium tersebut melibatkan unsur TNI-POLRI, pemerintah daerah, mahasiswa, siswa, para pencinta alam, Konservasi Alam Nusantara, dan organisasi masyarakat. (tribunsorong.com/aldytamnge).

 

Sumber: TribunSorong
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved