Kriminalitas di Sorong
Polresta Sorong Kota Gelar Diskusi Bahas soal Begal, Tokoh Masyarakat Sepakat Dukung Polisi
Polresta Sorong Kota menggelar pertemuan khusus bersama tokoh agama, perempuan, dan pemuda di Kota Sorong, Papua Barat Daya.
Penulis: Safwan | Editor: Ilma De Sabrini
TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Polresta Sorong Kota menggelar pertemuan khusus bersama tokoh agama, perempuan, dan pemuda di Kota Sorong, Papua Barat Daya.
Pertemuan itu terkait maraknya begal hingga pencurian motor atau curanmor di wilayah hukum Polresta Sorong Kota, Polda Papua Barat.
Baca juga: Spesialis Begal dan Curanmor di Sorong Diciduk, Polisi Hadiahi Timah Panas di Betis Pelaku
Melalui pertemuan tersebut, para tokoh ikut bersepakat mendeklarasikan dukungan untuk Polresta Sorong Kota soal masalah begal.
Baca juga: Tim Samapta Polresta Sorong Kota Gelar Patroli Rutin di Titik Rawan Curanmor dan Pos Kamling
Kapolresta Sorong Kota Kombes Pol Happy Perdana Yudianto mengatakan, pertemuan ini bertujuan mencari solusi bersama terkait penanganan begal di Kota Sorong.
"Kita ingin pertemuan ini bisa jadi jembatan agar polisi mendapatkan saran masukan, sehingga soal begal ke depan diperbaiki," ujar Happy di Sorong, Rabu (12/6/2024).
Ia mengakui, selama pertemuan itu berlangsung, rata-rata peserta mengungkapkan banyak persoalan mendasar termasuk ekonomi.
Sehingga, melalui kesempatan ini pihaknya juga akan memperbaiki pola dan koordinasi bersama pemerintah terkait masalah ini.
"Masalah begal ini memang sudah menjadi tugas bersama, jika terkait ekonomi maka kita akan koordinasi pemerintah," katanya.
Baca juga: Awas Begal Incar Pengendara di Jalan Protokol Kota Sorong, Polisi Minta Korban Berani Lapor
Happy menjelaskan, selama ini polisi hanya bisa melakukan tindakan preventif hingga represif sesuai prosedur tetap atau protap.
Ia menegaskan, apabila polisi mengambil langkah tindakan tegas terukur (tembak), hal itu diambil dengan pertimbangan dan perhitungan dari tiap anggota.
"Setelah kita tangkap pelaku lalu mereka keluar dari ruang tahanan, maka semua harus ikut bantu membina dia," jelasnya.
Baca juga: Sedang Teler Ganja saat Disergap, Polisi Dor Tersangka Jambret dan Curanmor di Kota Sorong
Tak hanya itu, Asisten II Pemerintah Kota Sorong Tamrin Tajuddin menjelaskan, jika akar persoalan begal terkait ekonomi, maka pihaknya akan berkoordinasi secara internal.
"Tidak akan mungkin kami sasar seluruh masyarakat di Sorong, sebab keuangan kami tidak mampu membiayai itu," ungkapnya.
Baca juga: Kriminalitas di Kabupaten Sorong Meningkat pada Mei 2024, Curanmor Mendominasi
Menurutnya, masalah begal bermula dari persoalan kesejahteraan, hal demikian terjadi di seluruh tempat di Indonesia.
"Tentu kalau soal ini akan menjadi masukan yang dibawa ke pimpinan agar ke depan ada kebijakan ke masyarakat," tuturnya.
Selain itu, sejumlah tokoh masyarakat yang hadir di Kota Sorong meminta agar kasus begal harus ditangani secara bersama.
Mereka meminta agar persoalan ini tidak boleh hanya diselesaikan oleh Polresta Sorong Kota, namun harus semua pihak.(tribunsorong.com/safwan ashari)

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.